Diet Kantong Plastik Itu Keren
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan bahwa kampanye gaya hidup diet kantong plastik sangat sesuai dengan tren anak muda. Dia menyebut hal ini sebagai gaya hidup yang keren. Dan anak-anak milenial percaya diri untuk ikut mendukung program ini.
Dia lantas mencontohkan anaknya yang merasa lebih percaya diri saat membawa kantong belanja sendiri ketika belanja. “Iya. Anak saya selalu cerita kalau di supermarket belanja membawa tas sendiri dan tidak menggunakan kantong plastik itu merasa lebih pede,“ ungkap Vivien dalam Webinar Mencegah Sampah Plastik: Upaya Kota-Kota di Indonesia untuk Mengurangi Sampah Kantong Plastik Sekali Pakai, Kamis (16/7).
Oleh karena itu, selaku Dirjen, Vivien mengapresiasi langkah-langkah pemda dalam mengurangi sampah. Baik yang sudah melakukan maupun yang akan memulai. Vivien berharap semua bisa belajar lewat webinar yang menampilkan sejumlah kepala daerah yang telah melakukan pembatasan plastik.
Vivien lantas berpesan agar daerah yang belum memulai untuk mencatat volume sampah plastiknya. “Catat jumlah sebelum dan sesudah pelarangan. Sehingga tahu berapa yang berhasil dicegah. Data itu penting buat kita,“ pesan perempuan kelahiran Jakarta, 1 Mei 1970 ini.
Vivien mengungkapkan semakin banyak pemerintah daerah yang menerapkan pembatasan penggunaan kantong plastik. Setidaknya ada 22 Kabupaten/Kota yang telah menyiapkan pengaturan pelarangan penggunaan kantong pastik sekali pakai. Namun Vivien tidak merinci mana saja kabupaten/kota yang sudah siap mengeluarkan peraturan pelarangan kantong plastik itu.
Dalam webinar yang dipandu Nadia Mulia itu, Vivien juga mengungkap bahwa sampah plastik yang di laut itu sebanyak 80 persen berasal dari darat. Dan hanya 20 persen yang dari laut. Sampah dari darat berarti dari sampah yang dibuang oleh masyarakat di kali, selokan yang kemudian mengalir sampai ke laut.
Oleh karena itu, Vivien tak lupa mengajak semua pihak untuk semangat mengurangi sampah plastik sekali pakai agar tidak memenuhi TPA atau lingkungan sekitar.
Mantan Direktur Pengaduan, Pengawasan dan Sanksi Administrasi pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini juga mengungkapkan kebijakan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga serta rencana aksi nasional penanganan sampah laut.
Dijelaskannya, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dibentuk oleh Presiden dikoordinatori oleh Menkomarves. Beranggotakan 20 kementerian. Jadi urusan sampah laut tidak hanya ditangani oleh Kementerian LHK.
Vivien juga menyinggung perihal sampah masker saat Pandemi Covid-19. Dia menghimbau agar warga menggunakan masker yang bisa Guna Ulang. Bukan masker sekali pakai. Karena masker yang dibuang menimbulkan sampah yang baru. Menurut data yang dihimpunnya, sampah masker selama pandemi menambah 0,1 persen dari timbulan sampah sehari-hari.
Ia juga mengingatkan pengelolaan sampah masker sekali pakai. Sampah sekali pakai, sebelum dibuang sebaiknya disemprot disinfektan atau hand sanitizer. Kemudian potong-potong menjadi kecil. Baru dibuang. Agar tidak dijual lagi. (*)