Diet Defisit Kalori Untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran
Lebaran menjadi ajang makan besar bersama keluarga dan sanak saudara. Hidangan makanan saat lebaran seperti opor, menjadi bagian wajib saat lebaran yang tak akan dilewatkan. Tak hanya opor, banyak juga hidangan berat lain yang juga selalu ada saat lebaran.
Makanan bersantan itu tentunya juga dapat menimbulkan efek bagi tubuh dan kesehatan jika tak disadari. Di antaranya kenaikan berat badan, kolesterol, dan masih banyak lagi. Penting bagi Anda untuk mengatur pola makan kembali selepas lebaran. Hal tersebut untuk menghindari adanya efek samping berkelanjutan yang dapat merugikan kesehatan.
Salah satu cara untuk menghindari efek tersebut adalah dengan melakukan diet defisit kalori. Lalu bagaimana menjalankan diet defisit kalori? Yuk! Simak ulasan Ngopibareng.id berikut:
Apa itu defisit kalori?
Diet defisit kalori juga disebut sebagai defisit energi, yang dilakukan dengan cara mengurang kalori harian. Tubuh memang membutuhkan kalori cukup untuk tubuh, namun hal tersebut dapat diatur ketika tubuh mengalami kelebihan berat badan.
Konsumsi kalori berlebihan tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar lemak berlebih tersebut, dapat menimbulkan kalori ekstra yang akan disimpan tubuh sebagai lemak di bagian paha, perut, dan seluruh tubuh.
Jadi saat Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar, berarti Anda sudah mencapai defisit kalori. Karena itu, pada dasarnya diet defisit kalori merupakan pola makan dengan mengurangi asupan kalori yang masuk dalam tubuh setiap harinya.
Cara melakukan diet defisit kalori
1. Mengatur Pola Makan
Mengurangi asupan kalori atau melakukan defisit kalori tak harus membuat kelaparan. Karena Anda tetap bisa makan enak saat diet, dengan lebih banyak makan makanan padat gizi tapi rendah kalori. Seperti konsumsi makanan berikut:
- Sayuran: segala jenis sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, brokoli, tomat, mentimun, lobak, dan wortel.
- Buah-buahan: segala jenis sayuran, terutama apel, buah-buah berry, pisang, dan alpukat.
- Lauk-pauk: daging rendah lemak, ayam tanpa kulit, telur, ikan, tahu, dan tempe.
- Biji-bijian: bubur gandum, beras merah, dan beras cokelat.
- Susu dan produknya: susu rendah lemak, yoghurt, keju, dan kefir.
- Minyak: minyak kanola, minyak zaitun, dan minyak kelapa.
2. Melakukan Olahraga
Melakukat diet defisit kalori harus diimbangi dengan melakukan olahraga agar hasilnya maksimal. Bagi pemula, coba awali dengan lebih banyak berjalan kaki, naik tangga, atau bersepeda. Lakukan olahraga tersebut setidaknya 30 menit sehari dan sebanyak 3–5 hari dalam seminggu.
3. Gabungkan Keduanya
Diet sehat dan olahraga sama-sama bisa menurunkan berat badan. Jadi, Anda bisa melakukan keduanya untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Bahwa Anda perlu kombinasi pola makan sehat dan olahraga untuk mempertahankan hasil diet, sehingga tubuh menjadi ideal, proporsional, dan juga sehat tentunya.
Advertisement