Diejek Netizen Bau Ketek, Ojol Kota Kediri Ancam Lapor Polisi
Merasa dilecehkan pekerjaannya, lima orang perwakilan yang mengatasnamakan Perkumpulan Ojek Online mendatangi Kantor Polres Kediri Kota, Kediri Kamis 10 Juni 2021.
Kedatangan mereka adalah untuk mengadukan seorang warganet dengan inisial akun DY 16 yang ikut berkomentar dalam akun media sosial Instagram milik orang lain.
Dalam akun Instagram tersebut terpasang foto dua ojol laki laki dan perempuan yang sedang berpose ikut antrean di salah satu gerai makanan siap saji di Jalan Hayam Wuruk pada Rabu 9 Juni 2021 kemarin.
Dalam kolom komentarnya pemilik akun DY16 menyebut jika keteknya bau kecut semua.
"I hate ojol pekerjaan rendahan," kata dia.
Menurut keterangan Hariyanti 49 tahun sebagai salah satu orang yang ada dalam foto, menilai jika warganet ini seperti menaruh rasa benci terhadap pekerjaannya sebagai seorang ojek online.
"Kata-kata tadi menyebut ojol orang rendahan, itu namanya kebencian," terang perempuan asal Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Senada , Arif Mei Ranta ikut menambahkan jika komentar yang dilontarkan oleh terlapor terkesan melecehkan dan merendahkan pekerjaan sebagai ojol.
"Ini kita minta klarifikasi kenapa beliau nulisnya kok gitu. Kalau kita punya salah, salahnya di mana kita tolong diberitahu. Tapi jangan sangkut pautkan pekerjaan," kata Arif Mei ditemui di Kantor Polres Kediri Kota.
Arif Mei berharap warganet yang dianggap menghina segera meminta maaf atas komentarnya. Kata dia, mereka sengaja membawa perkara ini ke Polres Kediri Kota sebagai upaya antisipasi agar rekannya yang lain tidak sampai melakukan perbuatan di luar kendali mereka.
"Kita juga mengendalikan amarah teman teman. Takutnya nanti terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Makanya kita bawa aja ke Polresta bikin laporan. Biar sedikit mereda. Membikin efek jera juga sih yang telah menghina kita gitu," kata Bima Aska rekan sesama ojol lainnya.
Sementara itu Paur Humas Polres Kediri Kota, Iptu Henry Mudiono Yuwono ketika dikonfirmasi menjelaskan jika kedatangan para ojol tersebut baru sebatas konsultasi lebih dulu.
Advertisement