Didukung Umat Nahdliyin, Machfud: Benahi Situs-situs Islam
Kelompok Relawan Sahabat Lama yang beranggotakan umat Nahdliyin Kota Surabaya secara resmi mendeklarasikan diri untuk mendukung bakal pasangan calon (bapaslon) Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Deklarasi ini dilakukan di Hotel Mercure, Surabaya, Minggu 20 September 2020 sore.
Dalam deklarasi ini dihadiri langsung oleh Satuan Koordinator Wilayah Kecamatan di 26 wilayah Surabaya, serta disaksikan langsung oleh Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Koordinator Relawan Sahabat Lama, Subandi menyampaikan, dukungan ini diberikan karena ingin ada perubahan untuk Kota Surabaya, terutama dalam hal pembenahan situs-situs religi islam yang ada.
“Ini dilandasi dari banyaknya situs islam di Surabaya yang tidak terurus, sehingga kita komunikasi dengan Pak MA (Machfud Arifin) dan beliau mau mengembalikan Surabaya jadi Kota Religi,” kata Subandi, usai deklarasi.
Subandi mencontohkan, situs Masjid Langgar Gipo yang tidak terurus telah dibenahi Machfud Arifin sebelum mendaftarkan diri sebagai bakal calon Walikota Surabaya. Kemudian akses sempit yang ada di kawasan Masjid Ampel juga butuh dibenahi.
Mendengar keluhan tersebut, Machfud Arifin berkomitmen untuk membenahi situs-situs Islam. Sebab, menurutnya, jejak sejarah Islam terbesar memang ada di Surabaya bagaimana penggemblengan pasukan hisbullah di Langgar Gipo, sejarah Sunan Ampel yang menyiarkan dakwah Islam.
“Surabaya bukan kandang, apakah Surabaya kandang? Markasnya pendiri islam, tokoh sejarah islam ada di Surabaya. Kon gelem surabaya disehut kandang? Tapi tempat sejarah Islam Sunan Ampel, Langgar Gipo, Mbah Bungkul. Ini yang harus kita tata,” ungkap Machfud dengan lantang dihadapan Relawan Sahabat Lama.
Lebih lanjut, ujar mantan Kapolda Jatim itu, permasalahannya adalah banyak yang tidak nyaman untuk mendatangi situs Islam di Surabaya. Ia mencontohkan untuk masuk ke Masjid Ampel harus melewati lorong kecil, kemudian di Langgar Gipo kondisinya memperihatinkan.
“Sungai yang bagus yang sudah waterfront ada Jembatan Merah Plasa ada jalan besar malah jadi parkiran truk tok. Dulu, lokasi itu tempat pemberangkatan haji kemudian penggemblengan hisbullah. Kemudian Langgar Gipo tidak terurus, malah aku seng ngurus,” jelasnya.
Jika terpilih sebagai Walikota Surabaya, ia ingin mengembangkan Surabaya sebagai pusat budaya Islam dengan memperbaiki fasilitas yang ada di situs-situs Islam. Dengan deklarasi tersebut, pria yang akrab disapa MA ini berharap, dapat memuluskan jalannya untuk menggapai cita-citanya memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kota Surabaya.