Diduga Terpapar Covid-19, PDAM Surabaya Siap Lockdown
Kabar tiga karyawan di lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya yang disebut tertular Covid-19 menjadikan suasana kerja di perusahaan ini menjadi tak nyaman. Karyawan perusahaan plat merah ini dua hari yang lalu bahkan menjalani rapid test mandiri untuk mendeteksi penularan virus Covid-19. Meski belum disebut sebagai cluster baru, PDAM mengaku siap untuk melakukan tiarap kerja alias lockdown.
"Kalau semisal nanti ada perintah dari gugus tugas bahwa PDAM harus lock down, kami siap," kata Adi Nugroho juru bicara PDAM Surabaya kepada Ngopibareng.
Misalnya saja perusahaan harus lockdown, manajemen PDAM tetap menjamin akan menjaga pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Layanan itu tetap bisa dilakukan meski harus lockdown, yaitu dengan cara online.
Adi Nugroho juga menjamin jika sampai lockdown distribusi air terhadap pelanggan juga akan tetap berjalan.
"Dan kami pastikan nanti segala pelayanan di Masyarakat tidak akan terganggu, jadi pelanggan tetap mendapatkan air," lanjutnya.
Adi menyebut PDAM sudah menyiapkan beberapa alternatif pelayanan jika sampai lockdown terjadi. Salah satunya dengan call center yang telah disediakan yang akan merespon setiap waktu. Pelanggan dapat menghubungi melalui pesan WhatsApp atau via telepon.
"Teleponnya ke 0800 192 6666 atau cukup WA ke 081 2331 6666," jelas Adi.
Sebelumnya, viralnya kabar sopir Dirut PDAM Surabaya, Mujiaman yang meninggal diduga akibat terinfeksi Covid-19 menjadi viral. Kabar ini juga mengagetkan karyawan PDAM Surabaya.
Meski belum ada pengumuman instansi yang berwenang yang menyatakan PDAM Surabaya sebagai cluster baru, namun pihak manajemen sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.