Diduga Menipu, Rusdi Aremania Asal Probolinggo Dipindah ke RSJ
Salah satu Aremania asal Probolinggo, Rusdi, usia 17 tahun dari Desa Sukokerto, Kecamatan Krucil yang sempat viral di media sosial karena dikabarkan terdampar di Stadion Kanjuruhan, Malang, selama 13 hari.
Rusdi viral setelah video berdurasi 36 detik beredar di media sosial yang memperlihatkan Rusdi dengan mengenakan atribut Arema warna hitam beraktivitas di kawasan Stadion Kanjuruhan.
Informasinya, Rusdi mengalami depresi karena tiga temannya diduga meninggal dunia pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan dan takut kepada kakaknya, sehingga ia enggan pulang ke Probolinggo.
Kisah Rusdi ini akhirnya menimbulkan keprihatinan dari para Aremania. Sehingga remaja tersebut ditampung di Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Tempat tersebut dipilih karena memiliki ikatan kuat dengan Aremania.
Namun, setelah ditelusuri ternyata Rusdi melakukan kebohongan sehingga dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Radjiman Wediodiningrat, Lawang. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata tiga rekan Rusdi atas nama Alex, Aldi, dan Aulia tidak ada dalam daftar korban meninggal dunia.
Salah satu Santri Embongan Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa, Fakih Pilihan mengatakan bahwa yang bersangkutan memang sempat ditampung selama beberapa jam pada Kamis, 13 Oktober 2022 di pondok pesantren tersebut.
“Setelah ada kabar dari kawan-kawan dari Probolinggo bahwa Rusdi itu tipu-tipu. Jadi teman-teman Aremania kemarin jemput ke sini dan membawanya ke RSJ Lawang,” ujarnya pada Jumat 14 Oktober 2022.
Fakih mengatakan banyak informasi yang diterima oleh pihaknya dari rekan-rekan di Probolinggo, serta dari media sosial seperti Facebook hingga Instagram terkait Rusdi.
“Informasi pertama dari teman Probolinggo juga dari medsos seperti Facebook dan Instagram bahwa Rusdi itu memang sering hilang, sering mbambung (gembel),” katanya.
Meski begitu, kata Fakih, Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa tetap terbuka menerima para Aremania atau masyarakat yang ingin mencari tempat penampungan.
“Di sini kan tujuannya adalah untuk menampung dan merehab orang-orang yang trauma,” ujarnya.