Diduga Masalah Asmara, Pemuda Probolinggo Naik Tower BTS
Diduga terkait masalah asmara, Al, 20 tahun, warga Desa kalirejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo hendak bunuh diri di sebuah menara Base Transceiver Station (BTS).
Ia memanjat tower perusahaan selular setinggi 65 meter di Jalan Sunan Gunung Jati, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Kamis, 16 Desember 2021.
Beruntung percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan setelah sejumlah pihak membujuk Al. Ia akhirnya turun menara tetapi kebuuru kehabisan tenaga sehingga ditolong warga dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemadam kebakaran.
“Pemuda tersebut kehabisan tenaga, kemudian saya bantu bersama Mas Beni dari BPBD. Akhirnya selamat sampai di bawah,” ujar Iwan Sudarsono, petugas maintenance service tower milik PT TBG.
Iwan menduga, pemuda itu kelelahan usai turun dari ketinggian 65 meter dari puncak menara. “Mungkin dia dehidrasi pada ketinggian 37 meter, terlihat lemas,” kata warga Kelurahan Jati, Kota Probolinggo itu.
Awalnya Iwan dikejutkan dengan ramainya unggahan di media sosial terkait seorang pemuda yang menaiki tower. Ia yang biasa melalukan perawatan tower itu langsung bergegas mendatangi lokasi. “Mungkin warga gak berani menolong khawatir ada setrumnya,” ujarnya.
Sisi lain, Al dibujuk banyak warga agar turun tetap “nangkring” di puncak tower. “Saya dapat informasi langsung mendatangk lokasi, ternyata saya kenal dengan pemuda tersebut,” ujar As’ad Anshari.
As’ad berusaha membujuk agar pemuda itu turun tetapi ia tidak juga turun. Bahkan, seorang perempuan yang diduga pacar Al juga didatangkan ke lokasi. Tujuannya juga untuk membujuk Al agar mau turun dari atas tower.
Al tetap bergeming di atas tower, hingga akhirnya petugas memperdengarkan suara ibunya yang telah direkam di HP. Suara sang ibu dipancarkan melalui pengeras suara sehingga terdengar dari ketinggian menara.
Rupanya suara sang ibu melunakkan hati Al, terbukti ia kemudian menuruni tower. Tetapi baru sekitar separo ketinggian tower, Al terlihat kelelahan kemudian berdiam diri.
“Saya bersama Mas Beni kemudian naik untuk membantu menurunkan pemuda tersebut,” kata Iwan. Agar aman, badan Al diikat dengan tali kemudian diturunkan ke bawah dengan perlahan.
Demi menurunkan Al dari ketinggian menara selular diperlukan waktu sekitar tiga jam. Begitu Al berhasil diturunkan, ia langsung dievakuasi ke RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.
Sementara itu Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa'bani mengatakan, polisi mendapatkan informasi ada seseirang yang berada di puncak tower BTS. Polisi akhirnya meluncur ke lokasi untuk membujuk pemuda itu, sekaligus mengamankan lokasi sekitar tower.
“Pemuda itu langsung dibawa ke rumah sakit. Soal apa motifnya ia naik tower, nanti pasca perawatan, akan kami periksa,” kata kapolresta.