Merasa Diabaikan Anak, Kakek Ini Gantung Diri dengan Tali
Seorang pria lanjut usia di Banyuwangi nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu, 8 November 2020. Dia adalah Winarno, 72 tahun.
Winarno ditemukan tergantung di pagar di depan sebuah rumah yang belakangan yang ditempatinya. Warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri ini diduga mengalami depresi karena sakit-sakitan dan tidak diperhatikan anak-anaknya. Polisi juga menemukan selembar kertas berisi pesan terakhir korban.
Kakek ini diduga melakukan gantung diri sekitar pukul 06.30 WIB. Karena sekitar pukul 06.00 WIB masih ada warga yang melihatnya melakukan aktivitas dan berseliweran di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sekitar pukul 07.00 WIB diketahui dia sudah tergantung di pagar dengan tali tampar berwarna biru.
"Sekitar pukul 07.00 WIB ada warga yang mau ke sawah melihat dia sudah tergantung di pagar itu," kata Ketua RT setempat, Idham Holid, 40 tahun.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Giri. Petugas dari Polsek Giri bersama Babinsa dan petugas kesehatan segera menuju ke TKP. Dengan dibantu warga petugas kemudian menurunkan korban.
Kapolsek Giri AKP Ali Ashari melalui Kanit Reskrim Aiptu Hendrika menyatakan, korban langsung diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan. Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Sebelum diserahkan pada keluarga petugas terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban. Ini untuk memastikan tidak ada kekerasan pada korban.
Mengenai dugaan alasan korban melakukan gantung diri, Hendrika menyebut, korban selama ini sudah sakit-sakitan. Kemungkinan hal itu membuatnya depresi. Selain itu diduga korban juga kurang perhatian dari anak-anaknya. Hal ini dikuatkan dengan temuan selembar kertas yang berisi pesan terakhir korban.
"Kertas itu bertuliskan 'Anak gak ono sing ngreken karo wong tuwo (anak tidak ada yang peduli sama orang tua)," ujarnya.