Diduga Kecanduan Game Online, Pelajar di Blitar Gantung Diri karena Handphphone Disita Orangtua
Seorang pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Penyebabnya, karena handphone miliknya disita orang tuanya. Orang tuanya menyita handphone anaknya karena beberapa hari sebelumnya si anak ketahuan main game online sampai lupa waktu.
Kasi Humas Polres Blitar Iptu Heri Irianto kepada wartawan, Sabtu 15 Juli 2024 mengatakan, korban gantung diri ini adalah seorang pelajar dengan inisial SAN (17) tahun. Dia adalah warga Dusun Sumberurip Desa Sumberurip Kecamatan Doko kabupaten Blitar. Kata Heri, kejadian ini bermula saat kedua orang tua SAN, berangkat ke Kota Blitar. Mereka meninggalkan SAN sendirian di rumah.
Orang tua SAN yang berninisial AW dan istrinya SN baru kembali ke rumahnya sekitar pukul 12.30 WIB. Saat tiba di rumah, alangkah terkejutnya saat memasuki ke dalam rumah mendapati anaknya SAN sudah dalam posisi gantung diri di tangga menuju lantai dua. SAN gantung diri dengan menggunakan kabel listrik.
"Keterangan kedua saksi (orang tua inisial SAN) saat ditemukan dalam posisi setengah jongkok (kedua kaki ditekuk ke belakang),” ujar Heri.
AW bersama istrinya kemudian segera melepas kabel yang menjerat anaknya Inisial (SAN) dan menurunkannya.
Aksi nekat gantung diri inisial SAN tersebut ditengarai karena Handphonenya disita orang tuanya. “Sehari sebelum kejadian handphone milik korban disita oleh kedua orang tuanya. Handphone disita karena korban dalam beberapa hari terakhirmengurung diri di kamar untuk bermain game online handphone,” duga Heri.