Diduga Hina Ustadz Somad di Twitter, Wartawan Ini Dipecat dari Medianya
Netizen dihebohkan dengan salah satu cuitan akun twitter @zoelfick, yang diduga berbau hinaan dan memfitnah ustadz Abdul Somad, seorang ulama dari Riau.
Akun itu diketahui milik Zulfikar Akbar, seorang pewarta di harian olahraga Jakarta, Topskor.
“Ada pemuka agama rusuh ditolak di Hong Kong, alih² berkaca justru menyalahkan negara orang. Jika Anda bertamu dan pemilik rumah menolak, itu hak yang punya rumah. Tidak perlu teriak di mana² bahwa Anda ditolak. Sepanjang Anda diyakini mmg baik, penolakan itu takkan terjadi,” tulis Zulfikar melalui akun @zoelfick, Minggu 24 Desember 2017.
Netizen yang tak terima dengan cuitan Zulfikar pun merespon tuduhan itu.
“Bisa Anda buktikan dimana ‘pemuka agama’ yg Anda maksud itu pernah berbuat rusuh? Jangan asal main tuduh, bung,” tulis akun @jaqchrome, menanggapi.
"Ada pemuka agama rusuh ditolak di Hong Kong". Bisa Anda buktikan dimana 'pemuka agama' yg Anda maksud itu pernah berbuat rusuh? Jangan asal main tuduh, bung.
— Bukan Mulyono (@jaqchrome) December 25, 2017
Alih-alih memberikan bukti bahwa pendapatnya benar, Zulfikar justru kembali melemparkan tuduhannya. Zulfikar malah semakin menjadi, ia bahkan sampai menautkan akun Ustadz Somad dicuitannya, ia menuduh Ustadz Somad sebagai ustadz yang telah menjerumuskan ummat.
“Jadi @ustadabdulsomad ini salah satu hasil dari dakwah Anda, melahirkan umat seperti ini. Sila muhasabah, Anda mungkin lbh dekatkan mereka ke setan alih-alih kepada Allah,” katanya.
Gelombang respon netizen pun makin menderas, namun Zulfikar masih saja meneruskan twitnya.
“Jadi @ustabdulsomad jika ditanya knp negara spt Hong Kong menolak Anda krn memang terbukti hasil dakwah Anda selama ini telah melahirkan umat yang beringas,” tulisnya.
Netizen pun mulai geram, mereka akhirnya mengecam Zulfikar, sampai-sampai munculah seruan memboikot harian olahraga tempat Zulfikar bekerja, yang ditandai dengan tagar #BoikotTopskor.
Hanya dalam waktu beberapa jam tagar #BoikotTopskor menjadi treding topik.
Jadi menurut jurnalis topskor UAS dianggap radikal krn mengajarkan syariah islam dan umat yg mengamalkan syariah islam spt yg disampaikan UAS dituduh beringas?
— Netizen︻╦̵̵͇╤─+62 (@Nichi_Vaganza) December 25, 2017
Coba tunjukkan kebringasan yg disebabkan ceramah UAS..jgn asal main fitnah#BoikotTopskor
Mengetahui hal itu, redaksi Topskor pun langsung mengambil sikap. Tak berapa lama Zulfikar kembali bercuit, ia mengaku diberhentikan dari harian tempatnya bekerja.
“Sekali lagi saya mohon maaf bagi teman² yang masih tersinggung. Janji saya, tidak akan mengulangi hal-hal yang mengusik teman. Sebuah desakan dr teman² muslim yg tersinggung sudah disikapi pihak redaksi. Keputusan mereka; saya di-cut sbg sanksi yang saya terima dgn lapang dada,” tulis Zulfikar, Selasa, 26 Desember 2017.
Twit itu kemudian diikuti oleh cuitan akun @Yusufk09, yang diketahui sebagai akun milik Pemimpin Redaksi Harian Topskor, M Yusuf Kurniawan.
“Setiap perbuatan ada pertanggungjawabannya. @zoelfick sudah umumkan sendiri vonis redaksi thdp dirinya di akun pribadinya. Sjk saat ini kami TopSkor tidak ada kaitan lagi dgn @zoelfick. Wassalam,” tulis Yusuf di akunnya @YusufK09.
Setiap perbuatan ada pertanggungjawabannya. @zoelfick sudah umumkan sendiri vonis redaksi thdp dirinya di akun pribadinya. Sjk saat ini kami TopSkor tidak ada kaitan lagi dgn @zoelfick. Wassalam
— M. Yusuf Kurniawan (@Yusufk09) December 26, 2017
Zulfikar mengaku buntut perbuatannya itu adalah hal terburuk sepanjang karirnya.
"Mudah2an permohonan maaf saya dapat diterima, seperti saya juga sudah menerima sanksi terberat dalam karier saya. Mdh2an tak ada dendam di antara kita. Hormat saya untuk semua. Subhanallah wabihamdihi subhanakallahumma wabihamdika. Astaghfiruka waatuubu ilaik," ujarnya.
Mudah2an permohonan maaf saya dapat diterima, seperti saya juga sudah menerima sanksi terberat dalam karier saya. Mdh2an tak ada dendam di antara kita. Hormat saya untuk semua. Subhanallah wabihamdihi subhanakallahumma wabihamdika. Astaghfiruka waatuubu ilaik.
— Zulfikar Akbar (@zoelfick) December 26, 2017
Sebagaimana diketahui sebelumnya, ustadz Somad batal memberikan tausiyah di dalam pengajian yang diadakan TKI di Hongkong karena tidak diizinkan memasuki Hongkong oleh pihak imigrasi setempat tanpa penjelasan, pada Sabtu, 23 Desember 2017 lalu. (frd)