Diduga Hendak Selewengkan Beras Bantuan Pangan, Tiga Oknum Perangkat Desa di Mojokerto Digrebek
Tiga oknum perangkat Desa Baureno, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, digerebek warga di sebuah rumah.Mereka digrebek diduga sembunyikan bantuan beras dari Program Bantuan Pangan Nasional.
Video penggerebakan tersebut beredar luas melalui pesan berantai dan media sosial Facebook. Dalam video yang diterima, perekam mendapati tiga perangkat desa yang sedang bersantai di dalam sebuah rumah, terdiri dari satu pria dan dua wanita, yang masih mengenakan pakaian dinas berwarna cokelat.
Perekam kemudian menunjukkan suasana di dalam garasi rumah, di mana terlihat sebuah mobil pikap mengangkut puluhan karung beras bantuan pangan.
Camat Jatirejo, Harfendy Setiyapraja, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa penggerebakan terjadi di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, pada Selasa, 8 Oktober 2024, siang. Menurutnya, rumah tersebut milik salah satu perangkat Desa Baureno.
“Saya mendapatkan informasi tentang penggerebakan itu sekitar pukul 16.00 WIB. Beras tersebut merupakan program bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional,” katanya, Kamis 10 Oktober 2024.
Harfendy menerangkan, sebelumnya terdapat penyaluran bantuan beras untuk 547 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Baureno oleh PT Pos Indonesia. Penyaluran ini harusnya dilakukan antara pukul 08.00 hingga 11.30 WIB. Masing-masing KPM menerima 10 kg beras. Namun, karena waktu penyaluran habis, petugas PT Pos Indonesia menitipkan beras yang belum tersalurkan kepada perangkat desa sebelum melanjutkan ke desa lainnya.
“Menurut informasi dari pihak PT Pos, mekanisme selanjutnya diwakilkan kepada perangkat desa. Mereka sepakat untuk menyimpan barang di balai desa dan membagikannya secara keliling,” terang Harfendy.
Menurutnya, terdapat 80 karung beras yang belum disalurkan, dan perangkat Desa Baureno mengangkut beras tersebut menggunakan mobil pikap. Namun, dalam perjalanan, perangkat desa yang memiliki mobil itu dihubungi oleh istrinya karena kunci rumah tertinggal.
“Karena itu, mobil yang berisi beras tersebut dibawa ke rumahnya di Trowulan,” ujarnya.
Di saat perjalanan menuju Desa Sentonorejo, warga Desa Baureno curiga bahwa bantuan beras tersebut hendak diselewengkan.
“Ketika sampai di rumah salah satu perangkat Desa Baureno, terjadilah penggerebekan massa karena diduga ada penyelewengan beras,” tambahnya.
Setelah penggerebakan, warga membawa ketiga perangkat desa tersebut beserta barang bukti ke Polsek Jatirejo. Harfendy menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran dugaan penyelewengan.
“Saya tidak bisa memastikan kebenarannya. Namun, berdasarkan keterangan yang saya dapat, informasi tersebut beredar seperti itu. Polsek Jatirejo yang akan mendalami,” ujarnya.
Kepala Desa Baureno, Abdori, mengungkapkan bahwa setelah kejadian penggerebakan, warga mendatangi dirinya untuk meminta penjelasan.
“Saya menyampaikan kepada masyarakat bahwa sebagai kepala desa, saya tidak mungkin membagikan bantuan secara langsung. Oleh karena itu, saya delegasikan kepada perangkat desa. Jika terjadi penyelewengan, mereka harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Abdori kemudian melaporkan kasus ini secara resmi ke Polsek Jatirejo. “Mereka adalah Kaur Keuangan, Kaur Pelayanan, dan Kaur Pemerintahan. Saya serahkan kasus ini ke ranah hukum. Daripada saya dituduh oleh masyarakat, saya tidak mau membela orang yang salah,” pungkasnya.
Terpisah Kapolsek Jatirejo, AKP Syaiful Is’ro, membenarkan laporan tersebut, namun ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut karena kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Mojokerto. "Langsung ke Polres saja sudah dilimpahkan," tandasnya.
Advertisement