Diduga Bunuh Diri usai Dipaksa Aborsi, Mahasiswi Mojokerto Viral
Tagar Save Novia Widyasari viral di media sosial. Netizen menyebut mahasiswi asal Mojokerto itu jadi korban perkosaan sekaligus pemaksaan aborsi. Diketahui, korban ditemukan meninggal bunuh diri di samping makam ayahnya, Kamis 2 Desember 2021.
Viral di Twitter
Tagar #SaveNoviaWidyasari viral di Twitter. Tagar ini dipakai sedikitnya 6.290 kali per Sabtu, 4 Desember 2021. Pantauan ngopibareng.id, netizen banyak menyampaikan kesedihan terkait kisah tragis mahasiswi asal Mojokerto yang meninggal di pusara ayahnya, dengan bunuh diri.
Netizen juga menyampaikan kemarahan kepada sosok R, laki-laki yang diduga anggota kepolisian dan menghamili korban.
Foto sosok yang diduga R pun turut tersebar di Twitter, lengkap dengan identitas nama lengkap, hingga orang tuanya. Tak lupa, netizen juga banyak menyebut akun Humas Polri @DivHumasPolri untuk turun tangan terkait kabar sosok R yang diduga anggota kepolisian.
Selain itu, sejumlah netizen juga banyak mengunggah tangkapan layar dari chat pribadi dengan Novi, hingga curhatan tentang korban di blog Quora. Netizen menyayangkan dugaan pemerkosaan yang dilakukan mantan pacar korban serta keluarga korban yang disebut memaksa mahasiswi asal Mojokerto itu untuk aborsi.
Foto-foto dari blog Quora juga banyak membanjiri Twitter. Sejumlah foto yang beredar di antaranya foto percakapan pribadi korban dengan ibunya, juga foto dokumen pemeriksaan kondisi kejiwaan korban dari salah satu rumah sakit jiwa, pada November 2021.
Konfirmasi Kepolisian
Kasus Novia Widyasari viral setelah mahasiswi fakultas sastra Inggris di salah satu perguruan tinggi di Malang itu, ditemukan meninggal di pusara ayahnya, pada Kamis, 2 Desember 2021.
Perempuan berusia 23 tahun, warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, ditemukan meninggal di pemakaman Dusun Sugihan Desa Japan, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat evakuasi, petugas kepolisian menemukan botol air mineral yang berisi air kecokelatan tertindih tubuh korban.
Kapolsek Sooko AKP Sohibul Yakin menyebut korban mengalami depresei setelah ayahnya meninggal. "Dari keterangan keluarga mungkin depresi, dia selama ini murung, mungkin teringat sama orang tuanya kadang kalau malam dia juga melihat makam orang tuanya," katanya, dikutip dari Ngopibareng.id.