Diduga Bocor, Kapal Tongkang Muat Semen Terbalik
Sebuah kapal tongkang bermuatan semen terbalik di perairan wilayah Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Kapal Tongkang bernama Tan 11 ini diduga mengalami kebocoran sehingga akhirnya terbalik. Sebelum terbalik, kapal ini sempat bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, selama beberapa jam.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 18 Agustus 2020 lalu. Awalnya kapal tongkang tersebut sudah sempat bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.
"Sandar mulai pukul 07.00 WIB pagi, sampai 3 jam," jelasnya, Senin, 21 September 2020.
Kapal tersebut, menurutnya, diduga mengalami kebocoran akibat cuaca buruk saat perjalanan menuju Pelabuhan Tanjungwangi. Saat tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, kapal tongkang ini sudah dalam kondisi miring. Pada saat sandar di dermaga Pelabuhan Tanjungwangi, sempat dilakukan upaya untuk menyeimbangkan kapal agar muatannya bisa dibongkar.
"Sempat diisi air balas pada bagian kanan depan dengan harapan posisi kapal bisa seimbang," jelasnya.
Namun sayang upaya itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya diputuskan untuk menarik kapal tersebut dari dermaga Pelabuhan Tanjungwangi. Agar kapal tersebut tidak tenggelam di area dermaga. Pemindahan kapal tongkang dari dermaga Pelabuhan Tanjungwangi ini merupakan bagian dari penyelamatan kapal dan operasional pelabuhan Tanjungwangi.
"Kesimpulannya kemarin, kita tindakan penyelamatan dulu. Kapal ini harus diselamatkan agar tidak tenggelam di sekitar dermaga," tegasnya.
Selanjutnya dicari tempat menyelamatkan kapal tersebut. Awalnya kapal tongkang ini akan ditarik ke Pulau Tabuhan. Namun ternyata tidak bisa karena lokasinya yang terlalu jauh. Sehingga diputuskan kapal ditarik ke wilayah perairan masuk Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
"Ya sudah masukkan itu di dekat (tower) navigasi itu, dipasir itu. Itu tindakan penyelamatan sebenarnya," tegasnya lagi.
Saat ini kapal tersebut sedang dalam proses untuk dibalikkan kembali. Sudah ada pekerja yang diturunkan untuk melakukan proses pembalikan. Tahap awal lebih dulu dilakukan survei untuk mengetahui kondisi kapal tersebut. Jika tidak ada kendala, menurutnya proses pembalikan bisa dilakukan dalam 2 sampai 3 hari.
"Perkiraan paling lambat seminggu. Tinggal cek fisik kalau ada bocor dilakukan tindakan perbaikan, pengelasan baru di bawa ke dok," pungkasnya.
Advertisement