Didorong Lebih Progresif dan Visioner, Ini Jawaban Pemuda Muhammadiyah
Sebagai gerakan yang berkecimpung dan berbasis kepemudaan, Pemuda Muhammadiyah harus lebih progresif dalam mengelola program-programnya. Hal ini disebabkan tantangan dakwah semakin berat pada era milenial. Pemuda Muhammadiyah harus berfikir out of the box agar bisa menarik hati kalangan kawula muda.
“Mumpung kita masih muda seharusnya memiliki program yang diluar yang kita pikirkan atau out of the box, sehingga program kerja Pemuda Muhammadiyah itu dapat dikenang oleh orang lain,” jelas Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Iwan Setiawan, dikutip ngopibareng.id, Rabu (7/2/2018).
Iwan menegaskan pentingnya semangat beroganisasi untuk menghasilkan gerakan yang progresif dan tidak monoton. “Semangat beroganisasi harus bersifat fleksibel terhadap keadaan zaman, untuk itu tidak perlu banyak-banyak program, cukup 1 program yang besar dan sifatnya continue agar bisa menarik simpati kalangan anak muda,” terangnya, seperti dinyatakan saat pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDPM Kota Yogyakarta di Rumah Makan Pondok Ndeso, Ahad (4/2/2018).
Perlu adanya estafet kepemimpinan yang visioner. “Pada akhir periode kepemimpinan ini, diharapkan segera mencari calon-calon pemimpin yang memiliki visi, biasanya calon yang visioner ini dapat membawa kepengurusan yang lebih baik, memiliki target program kerja yang tidak sembarangan,” jelas Iwan.
“Biasanya orang yang bervisi itu roda organisasi akan bagus, jangan sampai asal memilih pemimpin yang tidak bervisi, bisa rusak nanti organisasi,” imbuhnya.
Iwan juga menyampaikan kepada peserta Rakerda terkait rencana Muktamar Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah pada tahun 2018. Muktamar tersebut sudah diputuskan berlangsung di Jawa Tengah, untuk itu Pemuda Muhammadiyah di DIY, khususnya Kota Yogyakarta harus siap apabila nantinya di tunjuk sebagai panitia Muktamar tersebut.
“Kemungkinan bulan November tahun ini akan berlangsung Muktamar di Jawa Tengah, tempatnya mungkin di Solo ya, untuk itu siapkan diri kalian apabila nanti ditunjuk sebagai panitia Muktamar,” pungkasnya.
Selain itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta Bidang Kaderisasi, Imam Abror, sangat berharap agar gerakan Kepemudaan dapat merangkul kalangan Ranting dan Cabang. Karena basis Kepemudaan di Kota Yogyakarta adalah remaja masjid, sehingga perlu adanya pendekatan yang intensif.
“Saya berharap agenda-agenda kepemudaan harus mau merangkul kalangan cabang dan ranting, terlebih basis kita ada di remaja masjid, kasihan jika tidak dirangkul, untuk itu PDPM harus berkolaborasi dengan cabang untuk merangkul kalangan remaja tersebut,” kata dia.
Imam juga berharap agar Ketua PDPM nanti merupakan orang yang paham dengan PHIWM (Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah), sehingga program-program yang disusun dapat dinamis dengan masyarakat luas, khususnya di kalangan anak muda.
“Anak muda zaman milenial ini sangat beragam, tuntutan zaman juga beragam juga, maka Pemuda Muhammadiyah harus mengakomodirnya, tidak cuma asal program, namun harus berpegang kepada prinsip-prinsip yang ada, seperti AD/ART, PHIWM, MKCH, dan prinsip-prinsip lainnya,” tutup Imam. (adi)