Datang ke Malang, Didik Nini Thowok Ngamen untuk Seniman Sepuh
Seniman Didik Nini Thowok, ngamen di Malang untuk menggalang dana bagi salah seorang seniman Malang yaitu Mbah Mattali yang sedang kesusahan. Mbah Mattali saat ini memang sedang menderita sakit keras.
"Sampai sekarang dari kami belum tahu beliau sakit apa. Yang kami tahu dia sudah sepuh dan kurang mampu. Jadi sangat butuh bantuan kami," kata Didik Nini Thowok Jumat, 6 Desember 2019 di Malang Town Square (Matos) di sela-sela penggalangan dana.
Dari acara penggalangan dana yang ia sebut sebagai "ngamen" ini, uang yang terkumpul akan disalurkan untuk tiga seniman sepuh di Malang. Salah satunya yang terparah adalah untuk Mbah Matalli. Mbah Matalli dikenal sebagai dalang wayang Malangan. Kondisi Mbah Matalli saat ini mengalami bengkak di sekujur tubuhnya.
Kata Didik, aksi ngamen galang dana untuk seniman yang membutuhkan, sebenarnya bukan kali ini saja. Namun, sudah sering ia lakukan sejak di Semarang.
“Saya sering ngamen, terus hasilnya didonasikan. Biasanya saya share acaranya di Facebook dan Instagram," terang Didik.
Rencananya 65 persen hasil donasi akan disalurkan ke Mbah Matalli, sedangkan sisanya disumbangkan untuk seniman sepuh lain yang membutuhkan. Ia mengaku tak ada target berapa jumlah uang harus bisa dikumpulkan.
Namun, sebagai gambaran, aksi ngamen Didik Ninik Thowok di Malang Town Square tadi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan diakhiri sekitar pukul 18.00 WIB. Selama empat jam mengamen itu, memang bukan Didik Nini Thowok sendiri yang tampil. Namun, ada seniman lain yang ikut membantu seperti dari Dewan Kesenian Malang, Pasuruan, Jakarta, Komunitas Perempuan Kebaya dan Sanggar Mak Byar. Hasil ngamen Didik Nini Thowok dan teman-teman selama empat tadi berhasil menghimpun dana sekitar Rp15 juta.
"Kita tidak bisa selalu mengharapkan pemerintah karena dia kan tidak gampang mengeluarkan dana, berbelit birokrasi. Namun saya berharap pemerintah punya program untuk pemberdayaan seniman," ucap Didik.
Saat ngamen tadi, Didik Nini Thowok tampil di awal yang kemudian dilanjutkan dengan kolaborasi dengan penari lain. Saat tampiltadi, Didik Ninik Thowok menggunakan kebaya berwarna merah muda dengan paduan biru muda. Ia menari meliak-liuk dengan lemah gemulai dengan diiringi latar musik gamelan Jawa serta iring-iringan Jula-juli Malangan.
Di sela-sela penampilannya tersebut, ia juga bertingkah jenaka. Secara tiba-tiba, musik Jawa berubah menjadi disko, pria bersanggul itu pun berjingkat-jingkat mengikuti irama musik. Aksi lucunya pun mengundang gelak tawa penonton.
"Jadi kepedulian semacam ini perlu ditiru. Kita jangan hanya pandai meminta saja, namun juga memberi untuk orang lain," tutup Didik.