Didepak AS, China Terbangkan Astronot Bangun Stasiun Luar Angkasa
China semakin memperkuat posisi mereka di luar angkasa. Pemerintah China mengumumkan misi luar angkasa pertama selama lima tahun terakhir. 3 astronot dikirim ke luar angkasa menumpang pesawat Shenzhou-12 untuk tinggal di stasiun luar angkasa milik China, selama tiga bulan kedepan. Misinya, membangun bagian kedua dari stasiun luar angkasa China.
China Kirim 3 Astronot ke Luar Angkasa
Misi pendaratan 3 astronot ke stasiun luar angkasa China, untuk membangun modul Tianhe, berlangsung sukses. Seluruh astronot berhasil mendarat di stasiun tersebut, setelah tujuh jam lepas landas dari Gurun Gobi, pangkalan satelit Jiuquan milik China. Pengumuman ini disampaikan pada konferensi pers pemerintahan China, pada Rabu 16 Juni 2021 waktu setempat, dilansir dari bbc.com.
Misi ini menjadi yang terbaru selama enam bulan terakhir. Sebelumnya, robot China berhasil mengambil sampel dari permukaan Bulan, serta berhasil mendarat di Mars.
Tinggal 3 Bulan di Stasiun Luar Angkasa
Tiga astronot China dipimpin oleh Nie Haisheng, usia 56 tahun. Selama di stasiun luar angkasa, Nie dan dua astronot akan menuntaskan fungsi stasiun luar angkasa Tianhe, dalam waktu tiga bulan.
Dua astronot lain masing-masing Liu Boming usia 54 tahun, dan Tang Hongo usia 45 tahun. "Misi kami sangat menantang. Kami harus membangun rumah baru kami di luar angkasa, dan menjajal sejumlah teknologi baru. Kami harus yakin jika ingin menyelesaikan misi ini," katanya.
Pasokan makanan bagi tiga astronot selama berada di modul Tianhe telah disediakan oleh pesawat tanpa awak yang telah lebih dahulu terbang di bulan lalu.
Namun, astronot harus membongkar lebih dahulu logistik yang masih tertutup di pesawat tersebut, setelah mendarat. Mereka juga akan mendapatkan dua stel baju astronot untuk berjalan di luar angkasa, dalam menuntaskan pembangunan modul Tianhe di bagian luar.
Ambisi China Bangun Stasiun Luar Angkasa
Area luar angkasa terbuka untuk seluruh negara di dunia dan digunakan untuk tujuan positif. Namun, China didepak dari aliansi Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Kanada dan Jepang, dalam membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kini, China pun membangun stasiun luar angkasanya sendiri. Terdapat lima modul terpisah yang akan dibangun dalam beberapa tahun kedepan. Modul pertama adalah Tianzhou, telah selesai dibangun. Saat ini, modul kedua yaitu Tianhe, dituntaskan dalam tiga bulan kedepan. Modul ini akan menjadi modul inti dari rancangan stasiun luar angkasa China, dan berfunfsi sebagai zona primer tempat tinggal para astronot.
Sejumlah negara juga terlibat dalam proyek stasiun luar angkasa milik China ini. Misi Shenzhou-12 di antaranya juga akan melakukan investigasi kanker yang akan dipimpin oleh Norwegia.
Sedangkan di bagian luar stasiun, India sedang mengembangkan teknologi teleskop untuk mempelajari emisi sinar ultraviolet yang ada di luar angkasa. Rusia juga berencana untuk mengirim kosmonot mereka ke stasiun itu.
"Di masa depan, setelah stasiun luar angkasa China tuntas, kita akan melihat astronot China dan negara lain terbang dan bekerja bersama," kata Ji Qiming, Asisten Direktur Agensi Luar Angkasa China, dalam siaran persnya. (Bbc)
Advertisement