Didapuk Jadi Kapten Persebaya, Rian Mengaku Canggung
Bek muda Persebaya, Rahmat Irianto mengaku canggung saat menerima tugas baru dari pelatih Aji Santoso. Sebab, saat menghadapi Persija yang lalu, dirinya didapuk menjado kapten tim.
Seraya merendah Rian menjelaskan, dirinya merasa tak pantas menjadi kapten. Apalagi di Persebaya masih banyak pemain senior yang hatusnya lebih cocok menjadi pemimpin di lapangan. Seperti Otavio Dutra, Hansamu Yama, dan Fandi Eko.
"Merasa canggung sebenarnya karena masih ada (pemain) senior lainnya. Seperti Hansamu, Dutra. Tetapi Coach Aji percaya saya, ya saya harus tunjukan yang terbaik untuk Persebaya," kata Rian (sapaan akrab Rahmat Irianto).
Rian terpaksa bermain di bek kiri menggantikan Ruben Sanadi yang mendadak mengalami gangguan pencernaan. Meski dadakan, ia menjalankan tugasnya dengan baik.
"Alhamdulillah bisa mendapat tiga poin di Senayan. Pastinya kami senang. Dan saya tidak menyangka akan dipasang sebagai bek kiri oleh Coach Aji. Padahal waktu meeting masih Ruben, tapi ia mengalami gangguan pencernaan," imbuh putra pertama Bejo Sugiantoro ini.
Posisi sebagai bek kiri memang bukan hal baru bagi Rian. Ia sendiri termasuk pemain yang bisa ditempatkan pada lebih dari satu posisi. Bisa stopper, bisa bek kanan, maupun gelandang.
Musim ini, ia sudah menjalankan peran bek kiri saat mengalahkan Bhayangkara FC, 31 Agustus lalu. Kala itu Rian bermain selama 70 menit sebelum digantikan Mokhamad Syaifuddin lantaran cedera. Persebaya menang 2-0.
Secara karakter, Rian berbeda dengan Ruben yang juga piawai membantu serangan Persebaya dari sisi kiri. Namun, Rian sangat kokoh hingga sulit ditembus Riko Simanjuntak maupun pemain pengganti Heri Susanto.
"Tidak ada kendala main bek kiri. Karena itu adalah posisi defence. Bahkan saya pernah main menjadi wing back, gelandang, dan striker. Cuma kiper yang belum pernah," ujar Rian.