Dicegat Polisi Dikira Kena Tilang, Tukang Ojek Malah Dapat Vaksin
Seorang tukang ojek yang melintas di Bundara Waru depan City of Tomorrow (Cito) Mall Surabaya kaget bukan kepalang saat dicegat oleh seorang polisi. Dia seperti ketakutan. Tukang ojek ini mengira akan kena tilang polisi. Namun ternyata, polisi tadi mencegat bukan untuk menilang.
Polisi tadi mencegat tukang ojek ini ternyata menanyakan apakah dia sudah vaksin.
“Sudah vaksin? Vaksin tahap berapa? Kalau belum minggir dulu Pak. Vaksin sebentar,” kata salah seorang polisi dari Polrestabes Surabaya kepada tukang ojek ini.
Tukang ojek ini ternyata belum vaksin sama sekali. Dia memang sengaja tak menjalani vaksin karena khawatir dengan efek samping yang akan ditimbulkan.
"Belum Pak," jawab tukang ojek ini.
“Kenapa belum vaksin? Bapak kan ngojek, kalau tidak ikut gimana penumpangnya, kasihan nanti. Ikut saja Pak. Tak usah takut, minggir dulu,” kata polisi ini kepada tukang itu.
Kehadiran petugas gabungan di Bundaran Waru ini memang sengaja untuk menjaring warga yang melintas yang belum vaksin. Kehadiran petugas ini membuat sejumlah pengendara yang melintas terlihat kebingunan.
Beberapa di antara mereka mencoba kabur untuk menghindar. Namun banyak juga pengendara mengurungkan niatnya untuk kabur dan malah antusias ikut vaksin.
Petugas gabungan yang terdiri dari Polrestabes Surabaya, Korem 084/Bhaskara Jaya serta BPB Linmas Surabaya hari ini memang sedang menggelar vaksinasi massal keliling di Bundaran Waru depan Cito Mall, Rabu, 6 Oktober 2021. Dua bis vaksin terlihat sudah terparkir di depan Cito Mall sejak pukul 09.00 WIB. Di samping kendaraan besar itu, satu tenda darurat yang diisi oleh para vaksinator telah didirikan.
Screening untuk warga yang belum vaksin terus berlanjut. Kali ini ada pengendara yang mengaku baru sekali menjalani vaksin di kota asalnya.
Warga ini mengaku sebagai orang Bondowoso. Dia mengaku kesulitan melakukan vaksin yang kedua karena biasanya dikhususkan untuk warga yang ber-KTP Surabaya.
“Warga Bondowoso saya Pak. Cuman vaksin satu kali di desa. Bisa ta vaksin di Surabaya? Kalau bisa saya mau,” kata pengendara ini.
Screening ini sempat membuat kemacetan. Terutama di lajur sepeda motor Jalan Ahmad Yani. Namun kepadatan itu dapat diurai ketika petugas membuka barrier road lebih lebar.
Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengatakan, pada hari ini ada dua lokasi yang akan di datangi oleh bis vaksin, di depan Cito Mall, dan Jalan Kedung Cowek.
“Ada dua (tempat) hari ini, satunya di Kedung Cowek. Bis vaksin digunakan untuk menjaring dan memvaksin saudara-saudara, baik dari Surabaya, Madura, Gresik,” kata Herman.
Dalam setiap harinya, kata Herman, bis vaksin tersebut menyediakan 500 dosis vaksin AstraZeneca dan Sinovac. Apabila habis dalam satu hari, vaksin tersebut akan langsung ditambah.
“Ada 500 dosis vaksin, kalau sehari kurang, bisa ditambah. Jenis vaksin macam-macam, ada AstraZeneca, Sinovac. Sesuai vaksin pertama, kalau pertama AstraZeneca, ya dapat AstraZeneca,” jelasnya.
Herman mengungkapkan, bis vaksin tersebut bersifat jemput bola, agar masyarakat tidak perlu menuju tempat vaksin massal lagi. Hal ini dilakukan agar warga merasa nyaman, tanpa paksaan.
“Pelaksanaannya terus menerus sampai masyarakat sudah vaksin semua. Pelaksanaan vaksin ini fokus gimana masyarakat bisa datang dengan sendirinya tanpa paksaan, jadi senang,” ucapnya.