Dicakar Kera Liar, Bayi Dibawa ke RSUD
Kera liar yang berseliweran di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo benar-benar meneror warga setempat. Setelah Agustus lalu menyerang seorang siswa Sekolah Dasar (SD), kini kera liar itu menyerang Hafid Septian Maulana, bayi berusia dua bulan.
Akibat serangan kera liar, Rabu, 7 November 2018 pagi itu, wajah bayi lucu itu terluka. Putra pasangan Nur Holifah dan Sugeng kemudian dibawa ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo untuk menjalani perawatan.
Ketika sejumlah wartawan datang ke RSUD milik Pemkot Probolinggo itu, Rabu siang, Hafid sedang menjalani operasi di wajahnya. Soalnya, bayi itu mengalami luka di atas alis mata kirinya.
Namun sang ibu, Nur Holifah enggan berbicara kepada siapa pun termasuk kepada wartawan dan anggota keluarganya. Ia tampak syok dan terus-menerus wajahnya tertunduk. Sesekali perempuan yang bersimpuh di lantai di selesar rumah sakit itu menyeka air matanya.
Akhirnya, adik Nur Holifah, Eko Cahyono, 40 tahun, yang bersedia menemui para awak media. Ia membenarkan, keponakannya memang dicakar kera liar. "Pagi tadi, keponakan saya dicakar kera saat ditinggal ibunya yang sedang mencuci baju,” ujarnya.
Eko menceritakan, Rabu pagi sekitar pukul 06.00, awalnya bayi Hafid digendong ibunya. Karena ibunya hendak mencuci pakaian, Hafid kemudian ditidurkan di sebuah dipan (ranjang tidur) di luar rumah, tidak jauh dari tempat ibunya mencuci pakaian.
Beberapa saat kemudian, Holifah mendengar suara mencurigakan. Ketika ditengok ada dua ekor kera. "Seekor kera sedang mencakari wajah Hafid, satu kera lagi agak jauh," ujar Eko.
Holifah langsung mengusir kedua ekor kera itu dan langsung menyelematkan bayinya. Kedua ekor kera itu langsung kabur.
Sejumlah warga Kedungasem berusaha mencari dua kera tersebut. Tetapi kedua ekor kera itu sudah kabur dan bersembunyi. "Kera-kera liar itu harus ditangkap, karena Agustus lalu menyerang seorang murid SD. Sekarang bayi keponakan saya yang jadi korban," ujar Eko.
Seperti diketahui, Agustus lalu, Muhammad Raditya (7) bocah yang masih duduk di bangku SD, juga warga Kedungasem juga dicakar kera saat bermain di sungai. Beruntung Raditya hanya luka ringan.
Tidak hanya manusia, kawanan kera liar itu sebelumnya pernah melarikan seerkor anak kambing ke atas pohon. Karena dikejar sejumlah warga, anak kambing itu kemudian dilepaskan dan jatuh ke tanah hingga tewas.
Eko mengaku, sudah memasang perangkap untuk menangkap kera-kera liar itu. Anehnya, kera-kera itu tidak mau masuk ke dalam perangkap yang di dalamnya diletakkan buah pisang. "Pemda atau polisi harus segera menangkap kera-kera itu, entah dalam kondisi hidup atau mati," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Satpol PP Agus Effendi mengatakan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menangkap kera-kera liar itu. DLH memiliki tim rescue untuk menanggulangi serangan kera liar.
"Kami akan sampaikan informasi ini ke DLH. Biar tim dari DLH yang akan menangani serangan kera-kera liar itu," ujar Agus.
Sementara Kepala DLH Kota Probolinggo, Budi Krisyanto mengatakan akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menjadi ketua tim rescue. "Yang punya tim rescue itu BPBD. Biar nanti saya kontak ke sana. Kami juga akan menghubungi BKSDA," katanya. (isa)