Dibuka Malam Ini, Konferwil NU Jatim Tanpa Gubernur
“Alhamdulillah meski datang hampir bersamaan, kami bisa melayani para peserta dengan baik,’’ ujar Ketua Panitia Konferwil PWNU Jatim, M.Kodri.
Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim) di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 28-29 Juli. Rencananya dibuka secara resmi nanti malam, mulai pk 19.00 WIB tanpa mengundang Gubernur Jatim dan pejabat lainnya.
Pelbagai Pengurus NU di Jatim sudah mulai berdatangan sejak pag. Mulai dari PC Banyuwangi, Ngawi sampai Sumenep. Panitia, tampak sibuk melayani regestrasi peserta. Karena mereka datang bersamaan.
“Alhamdulillah meski datang hampir bersamaan, kami bisa melayani para peserta dengan baik,’’ ujar Ketua Panitia Konferwil PWNU Jatim, M.Kodri.
Ia menjelaskan, hingga pukul 14.30 WIB ini, dari 45 cabang NU yang ada di Jatim, sudah datang 90 persen. Lainnya dalam perjalanan.
“ Kami optimis semua PC datang. Hingga kini 90 persen PCNU sudah hadir. Dan mereka udah masuk di tempat penginapan masing-masing,’’ ungkap Kodri.
"Jadi saya memang tidak punya ambisi, naudzubillah. Karena di NU itu yang penting kami berkhidmat kepada para ulama, kiai, aulia sebagai owner NU," kata KH MH Mutawakkil Alallah.
Sementara itu, KH Moh Hasan Mutawakkil mengaku tak berambisi untuk melanjutkan kepemimpinannya di PWNU Jatim. Apalagi tradisi merebut jabatan itu juga tidak elok di kalangan Nahdliyin.
"Jadi saya memang tidak punya ambisi, naudzubillah. Karena di NU itu yang penting kami berkhidmat kepada para ulama, kiai, aulia sebagai owner NU. Tidak masalah di mana saja posisinya," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo itu.
Mutawakkil justru berharap muncul kader-kader lain yang mampu membawa PWNU Jatim lebih baik. BanyaKetua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallahk tokoh-tokoh muda yang layak untuk memimpin PWNU Jatim. Namun, Mutawakkil enggan menyebut siapa saja tokoh-tokoh yang dianggap mampu itu.
"Banyak kader-kader dan tokoh NU yang tentunya lebih baik dari saya, yang tetap bisa menjaga supaya NU Jatim menjadi barometer nasional. Serta bisa menempatkan NU pada posisi yang terpuji. Kalau bahasa santrinya maqamam mahmudah, on the right track," ungkapnya.
"Kiai, banyak kader muda NU yang layak memimpin PWNU. Itu menandakan bahwa banyak yang berminat ke NU. Alhamdulillah, dari pada sepi berarti NU ndak laku. Berarti regenerasi di NU sudah bagus," sambungnya.
Mutawakkil juga berharap gelaran Konferwil tetap mengedepankan kesolidan dan kekompakan seluruh elemen Nahdliyin. Jangan sampai Konferwil menimbulkan perseteruan sesama warga NU.
"Yang penting NU tetap solid, kompak, satu barisan guna menjaga bangsa ini. Kedaulatan bangsa ini di hadapan bangsa-bangsa yang lain. Karena bagaimanapun juga barometer Jatim," pungkasnya.
Sekadar informasi, sejumlah nama mulai bermunculan menjelang Konferwil PWNU Jatim. Di antaranya Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfud, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto KH Asep Saifuddin Chalim, serta mantan Ketua PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa.
Sementara dari kalangan muda, ada Ketua PCNU Jember Dr KH Abdullah Syamsul Arifin, dan Pengasuh Ponpes Darul Arifin Jember Dr. KH. Abdulah Syamsul Arifin (Gus Aab).(adi)