Dibuka Kembali, Wisatawan Bromo Dibatasi 50 Persen
Setelah ditutup selama libur lebaran, objek wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) kembali dibuka, Senin, 24 Mei 2021. Hanya saja jumlah wisatawan yang berkunjung ke TN BTS dibatasi sekitar 50% dari kapasitas normal karena pandemi Covid-19 masih merebak.
Kepala Resot Lautan Pasir Balai Besar TN BTS, Subur Hari Handoyo mengatakan, objek wisata Bromo dibuka kembali sejak Senin pukul 00.00 WIB. Wisatawan bisa masuk ke TN BTS melalui empat pintu gerbang di empat kabupaten.
Yakni, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura (Probolinggo), Jemplang, Kecamatan Tumpang (Malang), Wonokitri (Pasuruan) dan Ranupani, Senduro (Lumajang).
Terkait protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, kata Subur, wisawatan Bromo pun dbatasi hanya separo dari kapasitas normal. Selain wisatawan diminta mengenakan masker, menjaga jarak, dan kondisi tubuhnya sehat saat berkunjung ke Bromo.
Soal kondisi sehat itu, kata Subur, dibuktikan dengan menunjukkan surat sehat dari dokter. Surat itu ditunjukkan di pintu gerbang saat wisatawan berkunjung ke Bromo.
“Kami hanya membolehkan, Bromo dikunjungi 50% dari kapasitas pengunjung normar. Jika dikonversi, 50% itu setara dengan 1.632 wisatawan per hari,” katanya.
Selain itu, Bromo hanya boleh dikunjungi wisatawan domestik. “Untuk sementara wisatawan asing belum diperbolehkan datang ke Bromo,” ujar Subur.
Selain Bromo, BB TN BTS juga menawarkan Semeru sebagai objek wisata (petualangan) bagi pendaki gunung dan pecinta alam.”Seperti Bromo, wisatawan ke Gunung Semeru juga dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan,” kata Plt. Kepala BB TN BTS, Novita Kusuma Wardani .
Seperti diketahui, objek wisata ditutup selama 11 hari, sejak 11-23 Mei 2021. Termasuk Gunung Bromo yang wisatawannya sudah “tiarap” (anjlok) sejak pandemi Covid-19.
Snorkeling di Giliketapang
Sementara itu wisata snorkeling di perairan Pulau Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo sepi pengunjung sejak dibuka kembali. Suasana libur panjang lebaran tidak mendongkrak jumlah pengunjung wisata bahari di pulau sekitar 4,5 mil laut di sebelah utara Kota Probolinggo itu.
“Sebelum pandemi Covid-10, saat liburan lebaran, wisatawan snorkeling bisa sampai 1.000 orang per hari. Sekarang ini hanya ada 100 wisatawan,” kata Abdul Muis, operator snorkeling di Giliketapang, Senin, 24 Mei 2021.
Anjloknya jumlah wisatawan snorkeling diduga karena keengganan warga bepergian. Soalnya, sejumlah regulasi seperti, penyekatan di jalan hingga pembatasan jumlah wisatawan sangat berdampak kepada minat warga berwisata.
Di tengah sepinya wisatawan, kata Muis, operator harus tetap mengeluarkan biaya rutin seperti, pemeliharaan peralatan snorkeling. “Ketika pemasukan seret, peralatan harus tetap dirawat biar tidak cepat rusak,” katanya.
Seperti diketahui, Bupati Probolinggo melalui Surat Edaran (SE)-nya, menutup 49 objek wisata di Kabupaten Probolinggo, 13-23 Mei 2021.
Advertisement