Dibuat di Dapur Umum, Jamu Penangkal Covid Jombang Ramai Dipesan
Halaman depan Gedung Rumah Pelayanan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Jawa Timur tampak dipadati sejumlah orang. Terlihat tiga orang asyik bercengkerama di bawah pohon pisang, beberapa lainnya memotong kencur dan jahe sambil bermasker.
Tiga bulan terakhir, tempat itu menjadi dapur umum membuat jamu herbal. Mereka adalah para relawan yang tangkas membuat jamu, suplemen herbal untuk pandemi Covid-19.
Dapur umum seukuran separuh lapangan sepak bola itu resmi dijadikan sebagai dapur umum pembuatan jamu herbal, per 3 Agustus 2021 lalu. Jamunya, punya sejumlah bahan utama. Seperti daun srikaya, jambu air, pandan, jahe, kencur, kapulaga, dan gula aren. Semu bahannya murah dan mudah didapat.
Jamu yang telah diolah ini nantinya didistribusikan bagi warga sekitar di 19 kecamatan. Tujuannya sebagai ikhtiar mencegah dampak buruk Covid-19 varian delta.
Ketua Peracik Jamu di Dinas Sosial menyebut, jamu herbalnya dibuat dari dana subsidi masyarakat Jombang. Lalu, pada September, mereka mendapat pasokan dari Dinsos dan BPBD Jombang.
Relawannya, terdiri dari sejumlah lembaga di Jombang, seperti seperti Taruna Tangguh Bencana (Tagana), Semangat Masyarakat (Semar), dan Info Lantas dan Kriminal Jombang (ILKJ).
Kholis menambahkan, saat ini produksi jamu tiap harinya mencapai 200 liter. Jumlah ini menyusut semenjak tren kasus Covid di Jombang menurun. “Agustus sampai September lalu seharinya 600 liter. Alhamdulillah, dari testimoni warga yang ambil, banyak membantu menyembuhkan warga. Ada yang empat hari konsumsi rutin waktu dicek sudah negatif covid,” katanya.
Laki-laki berpeci hitam itu menyebut, orang di luar kota bahkan rela mengantre demi mendapat jatah jamu racikannya. Beberapa bahkan dikirim ke Bogor, Surabaya, Lamongan, juga Mojokerto. “Saya resepnya dapat dari Gus Wachid di Kemlagi, Mojojajar, Kabupaten Mojokerto. Selain minta dikirim, ada juga yang datang kesini belajar resepnya” tutupnya.