Dibriefing Jokowi Soal JKN, Bos IMF Terkesan dan Bilang Fantastis
Presiden Joko Widodo membeberkan keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diterapkan di Indonesia berupa BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada Managing Director IMF Christine Lagarde dan bos IMF ini mengaku terkesan oleh luasnya cakupan jaminan kesehatan di Indonesia.
Saat mengajak Christine Lagarde "blusukan" ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, Jokowi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki program jaminan kesehatan yang baik.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sistem JKN yang namanya BPJS dan KIS. Saya tadi sampaikan KIS sudah 92,4 juta kemudian total BPJS 193,1 juta. Sudah kita berikan ke masyarakat," kata Jokowi.
Sebelum blusukan kedua tokoh bertemu di Istana Merdeka, Jakarta. "Waktu pertemuan di Istana, Madame Lagarde meminta kita untuk lihat sistem jaminan kesehatan," kata Jokowi.
Christine Lagarde sendiri mengaku sangat senang mengunjungi sebuah rumah sakit bersama Presiden Jokowi untuk melihat langsung pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Saya sangat terkesan pada jangkauan kesehatan sosial, untuk mencakup 90 juta orang layanan kesehatan gratis itu fantastis," kata Lagarde.
Menurut dia, fasilitas kesehatan yang diberikan cukup impresif termasuk ukuran ruangan, kecepatan melayani pasien, yang menyertakan sistem digital sangat mendukung ekonomi digital.
"Bravo untuk Presiden juga untuk mereka yang bekerja di rumah sakit," ucap Lagarde.
Jokowi kemudian menanggapi bahwa jaminan kesehatan yang ada di Indonesia mencakup jumlah yang besar sehingga tidak mudah untuk mengelolanya.
"Ini jaminan yang gede banget. Ini juga fasilitas yang bagus, kamarnya juga baik," kata Jokowi.
Ia menyadari masih ada keluhan soal layanan dan fasilitas kesehatan yang disebutnya wajar terjadi seiring perbaikan layanan yang terus dilakukan.
Jokowi mengajak Lagarde berkeliling RSPP termasuk berdialog dengan beberapa pasien dan tenaga kesehatan di rumah sakit itu. (ant)