Diblokir Facebook dan Twitter, Trump Membuat Medsos Sendiri
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan peluncuran platform media sosialnya sendiri, yaitu Trump Media & Technology Group (TMTG) dan aplikasi "TRUTH Social." Dia meluncurkan medsos sendiri, sembilan bulan setelah dia diblokir dari semua medsos utama, karena dituduh telah menghasut dan memprovokasi hingga terjadi kekerasan di US Capitol menyusul kekalahan pemilihannya tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu kemarin waktu setempat atau Kamis WIB, Trump mengatakan peluncuran Trump Media & Technology Group (TMTG) dan aplikasi "TRUTH Social" dimaksudkan untuk menggantikan akunnya yang telah diblokir Facebook dan Twitter setelah penyerbuan ke Capitol Hill tanggal 6 Januari lalu oleh para pendukungnya, pada saat Kongres AS hendak mengesahkan kemenangan Joe Biden.
“Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter, namun Presiden Amerika favorit Anda telah dibungkam. Ini tidak dapat diterima," kata Trump dalam pernyataan tertulis yang disertakan dalam rilis berita.
“Saya bersemangat untuk mengirimkan TRUTH pertama saya di TRUTH Social segera. TMTG didirikan dengan misi untuk memberikan suara kepada semua orang. Saya senang untuk segera mulai membagikan pemikiran saya tentang TRUTH Social dan untuk melawan Big Tech, ”katanya seperti dikutip Al Jazeera.
Jejaring sosial milik Trump itu diatur untuk peluncuran awal pada bulan November dan peluncuran penuh pada kuartal pertama tahun 2022. Sementara ini sedang dilakukan proses melalui perusahaan baru yang dibentuk oleh penggabungan TMTG dan perusahaan akuisisi khusus.
Platform media sosial adalah yang pertama dari tiga tahap dalam rencana perusahaan, diikuti oleh layanan video-on-demand berlangganan yang disebut TMTG + yang akan menampilkan hiburan, berita dan podcast, dan masuk ke ruang komputasi awan.
Trump, yang dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS karena perannya dalam menghasut para perusuh pada 6 Januari, tetapi kemudian dibebaskan dari tuduhan di Senat AS yang dikuasai Partai Republik, telah seringkali berbicara tentang keinginannya untuk meluncurkan platform medianya sendiri setelah dia lengser dari Gedung Putih.
Sebelumnya dia telah meluncurkan blog di situs webnya, tapi sudah dia tinggalkan karena dia menganggap blognya itu kurang mendapat respon publik.
Pada bulan Mei, dewan pengawas Facebook semi-independen mendukung diblokirnya Trump, di mana ia memiliki sekitar 35 juta pengikut. Pada bulan Juli, Trump menggugat Facebook, Twitter dan Google termasuk kepala eksekutif mereka agar segera membuka kembali akunnya yang telah diblokir. Donald Trump juga menuntut ganti rugi. (*)
Advertisement