Diberitakan Media Jepang, Menteri Susi Nggak Tahu Artinya
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat sorotan dari media Jepang. Hal ini pun dicuitkan penduduk Twitterland dan juga akun resmi sang menteri.
Mengutip akun twitter @Susipudjiastuti, Jakarta, Senin 16 September 2019, ia re-tweet akun @Heisei_love_bot yang mengunggah beberapa cuplikan media Jepang dalam bentuk gambar mengenai menteri yang nyentrik tersebut. Namun, sayangnya gambar tersebut berbahasa Jepang.
Dalam 3 gambar tersebut, terlihat Menteri Susi yang mengenakan kebaya hijau dan selendang merah lengkap dengan sanggup serta kacamatanya.
Selain itu, terlihat kapal-kapal yang ditenggelamkan di sekitar laut China Selatan. Sedangkan foto ketiga, merupakan kapal yang sedang diledakan. Di mana dimungkinkan kapal tersebut sebagai barang bukti pelaku illegal fishing.
Menteri Susi memang dikenal dengan menenggelamkan kapal-kapal illegal fishing. Hal tersebut memang sudah menjadi beberapa kali sorotan media baik nasional maupun internasional.
Dari gambar-gambar yang diunggahnya, membuat para netizen ingin tahu maksud dari beritanya. Hal ini pun yang membuat Menteri Susi Kepo dengan arti tulisan di ketiga gambar tersebut.
"Artinya apa dong, dishare!" komentar Menteri Susi.
Tak hanya dirinya, beberapa netizen juga ingin tahu apa artinya. Namun, hingga saat ini baru ada yang mencoba mengartikan melalui aplikasi penerjemah.
"6.03, Indonesia menenggelamkan semua kapal penangkap ikan ilegal di Tiongkok pada 19 Agustus 2019, ke-19 kali di Kepulauan Natuna," ujar salah satu netizen.
Sementara itu, Menteri Susi tengah melakukan kunjungan kerja ke Danau Toba, Sumatera Utara. Ia meminta masyarakat dan turis asing menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di sekitar Danau Toba.
"Jangan mencemari danau dengan membuang limbah industri, limbah rumah tangga atau perkantoran," pesannya.
Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat itu menambahkan, sampah plastik telah menjadi masalah serius di dunia. Bahkan, Indonesia menjadi negara kedua di dunia dengan sampah plastik terbanyak.
"Saya tegaskan bahwa sampah plastik sangat sulit dimusnahkan, bahkan sampai puluhan tahun di dalam laut masih tetap utuh," tegasnya.