Dibantu Dhito, UMKM Rosela Kabupaten Kediri Tembus Prancis
Pelaku UMKM Rosela di Kabupaten Kediri menyampaikan terima kasih kepada calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atas bantuan yang diberikan selama ini.
Rina, pemilik UMKM Rosela asal Desa Titik, Kecamatan Semen mengatakan, Mas Dhito (sapaan akrab Cabup Hanindhito) punya perhatian lebih terhadap sektor UMKM pada periode pertama.
Hasilnya, kata Rina, saat ini produk UMKM-nya mampu menembus pasar Internasional. Rina bercerita, saat itu meminta Mas Dhito untuk memberikan pendampingan usaha pengolahan rosela yang dijalaninya.
“Terima kasih Mas Dhito, untuk (rosela) punya saya pribadi sudah sampai ke Prancis, Mas,” terang Rina kepada Mas Dhito yang kampanye di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen.
Dulu, kata Rina, untuk harga rosela per kilogram kisaran Rp25 ribu. Usai mendapatkan perhatian dan dijadikan sebagai komoditas unggulan, saat ini harga rosela melonjak drastis. Bahkan, bisa menyentuh Rp70-80 ribu per kilogramnya.
Dengan pendampingan yang diberikan Mas Dhito melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) pada saat itu, terang Rina, dirinya mampu memperkuat usahanya hingga memproduksi berbagai varian olahan rosela. “Teh (rosela) celup ada, sirup ada, ada 22 varian,” urai Rina.
Menanggapi hal tersebut, Mas Dhito mengatakan bahwa Rina mengusulkan pendampingan melalui Jumat Ngopi. Adapun Jumat Ngopi merupakan agenda rutin yang digelar Mas Dhito untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Diceritakan Mas Dhito, pada saat itu, Rina mengeluhkan harga rosela anjlok. Dengan kondisi tersebut, pihaknya menyarankan agar Rina bisa melakukan diverifikasi produk sekaligus mendapatkan pendampingan dari dinas terkait. “Alhamdulillah, hari ini kita menjaga harga rosela,” terangnya.
Hal ini diakui betul oleh Mas Dhito. Bahwa rosela dimungkinkan untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kediri. Sebab, di wilayah barat Sungai Brantas, dapat ditemukan tanaman berwarna merah ini.
Selain Rosela, Mas Dhito juga meminta agar komoditas Mangga Podang yang menjadi khas Kabupaten Kediri bisa terus dijaga kualitasnya. Pihaknya mengkhawatirkan harga Mangga Podang bisa turun jika para petani tidak bisa menjaga kualitas.
“Saya menghimbau kepada para petani Mangga Podang untuk tidak membooster Mangga Podang, biarkanlah masak pohon,” katanya.
Advertisement