Dibangun Megah, Pedagang Belum Mau di Pasar Pariwisata Bojonegoro
Pasar Pariwisata Kota Bojonegoro yang sudah dibangun megah masih saja kosong tak berpenghuni. Menyusul aksi demo penolakan para pedagang di Pasar Besar Kota Bojonegoro, pertengahan Januari 2022 lalu.
Terlihat Pasar Pariwisata berlantai dua berlokasi di Kelurahan Karang Pacar Kecamatan Kota ini, sepi tak ada aktivitas. Pasar Pariwisata tak jauh dari bekas pasar hewan (disebut pasar kerbau) yang kini telah pindah ke Kecamatan Balen.
Pasar ini dikenal oleh warga Kota Bojonegoro sebagai pasar remang-remang dan kerap jadi ajang pertemuan perempuan malam. Tetapi, setelah pasar hewan dipindah, kini warung-remang pelan-pelan berkurang dan kabarnya sudah pindah tempat.
Dari depan, tampak Pasar Pariwisata Bojonegoro, lengang dan sepi. Hanya terlihat beberapa orang yang kemungkinan sebagai penjaga di pasar tersebut. Pasar dengan fasilitas 206 kios di lantai dua dan bedak atau los sebanyak 1.510 di lantai bawah itu, diresmikan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah pada Jumat 7 Januari 2022.
Namun, semenjak diresmikan awal Januari hingga pekan ketiga bulan Februari 2022 ini, belum tampak ada tanda-tanda pasar pindah. Bisa jadi karena para pedagang di Pasar Besar Bojonegoro (berlokasi di sebelah utara Alon-alon Kota Bojonegoro) belum atau tidak mau pindah. Praktis tidak ada kegiatan di pasar baru tersebut.
“Lha memang belum ada yang pindah,” ujar Mak Ni, salah seorang pemilik warung kopi di sekitar Pasar Pariwisata Bojonegoro pada Ngopibareng.id, Selasa 22 Februari 2022.
Salah seorang pedagang di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Mino menyebut hampir sebagian besar para pedagang enggan menempati Pasar Pariwisata Bojonegoro. Alasannya, selain karena ukuran toko/kios kecil-kecil di mana ukurannya hanya separuh dari ukuran luas bangunan 3 kali 4 meter di kios di Pasar Besar Kota Bojonegoro. Begitu juga dengan ukuran losnya hanya 1, meter kali dua meter.
“Jadi ukurannya kecil sekali,” ujar pria 58 tahun ini.
Selain itu, kata Mino, lokasi Pasar Pariwisata berjarak sekitar 3 kilometer dari Pasar Besar yang berada di alun-alun kota.
“Tapi ada banyak hal-hal lain, yang kini belum ada solusi,” imbuh pria yang juga ikut menggelar aksi demo pedagang pasar di Kantor DPRD Kabupaten Bojonegoro, awal Januari 2022 lalu.
Untuk proses pemindahan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah beberapa kali mengundang dialog dengan pedagang pasar juga dari anggota DPRD Bojonegoro. Dialog awalnya melibatkan banyak pedagang pasar di Gedung Malowopati, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya, dialog dengan melibatkan perwakilan pedagang. Tetapi belum juga ada titik temu. Puncaknya, digelar demo ratusan pedagang Pasar Besar Kota Bojonegoro menolak pindah ke Pasar Pariwisata Bojonegoro.
Hingga lebih dari 1, 5 bulan lamanya soal perpindahan pedagang, dari Pasar Besar Kota ke Pasar Pariwisata Bojonegoro memang belum ada penyelesaian. Sejumlah pejabat seperti di Dinas Perdagangan, Ekonomi dan UMKM Bojonegoro juga belum kembali membicarakan soal ini.
”Wah, belum ada pembahasan lagi,” ujar seorang staf di dinas tersebut.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tri Guno mengatakan, hingga ini soal pasar memang belum ada win-win solusi antara pedagang dan pemerintah. Dia berharap masalah ini bisa cepat selesai dan menemukan solusi terbaik.
”Ya, masih mencari titik temu, agar kedua belah pihak tidak dirugikan,” tegasnya singkat.