Dibangun Jembatan Gantung, Dusun di Banyuwangi ini Kini Miliki Akses Mudah ke Dusun Lain
Setelah puluhan tahun ditunggu, akhirnya Dusun Plampang Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, memiliki jembatan permanen yang menghubungkan dengan dusun lainnya.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun jembatan gantung tersebut. Jembatan ini diresmikan hari ini, Sabtu, 1 Juni 2024.
Peresmian dilakukan Anggota DPR RI Sumail Abdullah. Peresmian ini juga dihadiri Forkompimka Kecamatan Kalipuro; Kepala Desa Bulusari, Mukhlish dan ratusan masyarakat setempat yang menunggu untuk menggunakan jembatan yang diberi nama Jembatan Gantung Bulusari tersebut.
“Ini momentum luar biasa karena jembatan penghubung ini diresmikan, jembatan gantung ini tepat pada Hari Lahir Pancasila,” jelas Sumail usai meresmikan jembatan tersebut.
Sumail yakin dan percaya jembatan tersebut membawa banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya sebagai fungsi sosial. Sebab jembatan ini telah menghubungkan Dusun Plampang yang sudah bertahun-tahun terpisah dengan Dusun Krajan dan dusun-dusun lainnya.
“Melalui koneksi ini mereka bisa silaturahmi dengan jarak tempuh yang begitu dekat,” katanya.
Jembatan gantung ini, menurutnya, juga berfungsi sebagai sarana pendukung pendidikan anak-anak. Dengan keberadaan jembatan ini, akses menuju sarana pendidikan semakin dekat.
Bagi warga Dusun Plampang yang akan menimba ilmu agama di pondok pesantren yang ada di Dusun Krajan juga lebih mudah. Menurutnya, santri dari wilayah Dusun Plampang kini lebih mudah menyeberang ke Dusun Krajan.
“Bisa men-trigger UMKM lokal untuk bisa tumbuh dan berkembang bagi masyarakat desa. Bila tanahnya memungkinkan, kami akan bikin kawasan Desa Wisata di daerah sini, kita akan inject dari dana Kementerian melalui sumber APBN,” ujarnya.
Kepala Desa Bulusari, Mukhlish menyatakan, keberadaan jembatan gantung ini sangat penting. Dia menyebut, masyarakat khususnya masyarakat Dusun Plampang sudah mengharapkan keberadaan jembatan ini sangat lama.
“Sejak desa ini berdiri tahun 2000 sampai saat ini, baru saat ini tercapai. Sempat dibangun pakai bambu, satu bulan sudah hanyut,” bebernya.
Menurutnya, jembatan gantung ini sangat mempermudah seluruh aktivitas masyarakat. Tidak hanya warga Dusun Plampang, tapi juga warga Dusun lainnya. Termasuk akses untuk kepentingan pelayanan di Pemerintahan Desa, aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
“Sangat berdampak bagi ekonomi desa,” tegasnya.
Sejumlah warga mengaku sangat senang dengan keberadaan jembatan gantung yang baru diresmikan tersebut. Sebelum ada jembatan ini, masyarakat harus memutar untuk menuju ke dusun lainnya. Karena jaraknya sangat jauh, tentu saja memakan waktu sangat lama.
Jika ingin lebih cepat, mereka terpaksa melintasi jurang yang sangat dalam. Tentu saja hal ini sangat berbahaya. Sebab selain gelap, sewaktu-waktu air sungai juga bisa meluap.
“Kalau sekarang sudah enak, lebih mudah dan cepat. Kalau malam juga terang karena ada lampunya,” jelas Rodiah, 65 tahun, salah satu warga setempat.
Advertisement