Dibalut Budaya, Perayaan Paskah Nasional 2018 di Balige berlangsung Hikmat
Setelah berkelana ke beberapa kota di Indonesia, akhirnya Obor Paskah Nasional tiba di Balige, Toba Samosir (Tobasa), Sabtu (28/4). Lapangan Sisingamangaraja Balige, menjadi saksi hikmatnya rangkaian perayaan Paskah Nasional 2018.
Hadir pada perayaan tersebut Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung, Bupati Tobasa Darwin Siagian, Ketua Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo, Ketua Lembaga Paskah Nasional Pdt Dr A Shepard Supit, Kapolda Sumut Paulus Waterpauw, serta perwakilan Pemimpin Gereja-gereja suku Batak.
"Ini merupakan rangkaian Roadshow Obor Paskah Nasional 2018. Dimulai dari Danau Tondano Sulawesi Utara, sampai ke Danau Toba Sumatera Utara dengan melewati 25 Kota selama 40 Hari," ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung.
Puji-pujian serta doa melantun hikmat, diikuti peserta dan undangan dengan sangat khusyuk. Uniknya, seluruh prosesi keagamaan tersebut dibalut dengan kentalnya budaya Batak. Tari-tarian serta musik tradisional mengiringi keseluruhan prosesi acara.
Kentalnya seni budaya ini, makin terlihat dengan barisan para pengisi acara. Semuanya kompak menggunakan pakaian adat Batak. Begitu juga ornamen panggungnya yang megah. Semua mencerminkan kekuatan seni budaya Batak. Dua.artis Ibukota, Jack Marpaung dan Novita Dewi, ikut memeriahkan perayaan.
"Seni budaya Batak ini sangat kaya. Dan masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan masyarakatnya. Selain itu ini merupakan bukti kuatnya toleransi beragama di Tanah Batak. Sehingga, ini bukan hanya prosesi keagamaan semata. Tetapi dapat menjadi sebuah persembahan untuk dapat disaksikan masyarakat luas maupun wisatawan," terang wanita berkerudung itu.
Ucapan Nurhajizah bukan sekadar angin kosong. Selain umat Kristiani, Lapangan Sisingamangaraja Balige juga dipenuhi warga dan wisatawan. Sebagaimana sebuah pesta rakyat, para pedagang kuliner serta souvenir pun berjejer rapi di seputar lapangan.
Hal ini membuat Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo senang. Menurutnya, kegiatan ini memberikan efek domino yang kuat. Bukan saja bentuk penguatan rohani tetapi juga bentuk penguatan seni dan budaya serta perekonomian masyarakat.
"Banyak hikmah yang bisa diambil disini. Bagi umat Kristiani kegiatan tahunan seperti ini adalah memperingati pengorbanan Isa Al-Masih. Lebih luas lagi, bagi masyarakat umum, mampu memberikan efek positif bagi seni budaya Batak dengan mengedepankan seni budaya pertunjukannya pada perhelatan ini. Imbasnya tentu kepada pariwisata Danau Toba itu sendiri," kata Arie.
Selain itu, besarnya pemberitaan media juga memberikan nilai plus. Apalagi, kegiatan ini merupakan kegiatan Nasional. Pemberitaan medianya pun menjadi lebih besar.
"Kegiatan seperti ini kami rasa cukup efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat, karena diliput oleh berbagai media nasional. Tentunya ini akan berimbas terhadap pariwisata Danau Toba. Pasalnya nama Danau Toba kembali diangkat di kegiatan ini," imbuhnya.
Apresiasi juga diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Menpar, dipilihnya Danau Toba sebagai salah satu lokasi rangkaian perayaan Paskah Nasional, merupakan salah satu bukti kesiapan destinasi Danau Toba untuk menyambut wisatawan.
"Ini merupakan salah satu bukti jika Danau Toba itu telah siap. Berarti tidak salah telah menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Alamnya paten. Budayanya kaya. Infrastrukturnya juga sudah oke. Rangkaian Perayaan Paskah Nasional 2018 ini jadi buktinya," kata Menpar.
Selain itu pemerintah daerahnya juga jeli menampilkan seni budaya Batak di perayaan ini. Sehingga nuansa keagamaan bisa bersanding manis dengan luhurnya budaya lokal.
"Ini merupakan bentuk penguatan lain, bagus sekali. Sangat jeli. Seni dan budaya merupakan sebuah representasi bahasa yang universal. Selain itu ini merupakan tampilan dari kayanya budaya Indonesia. Danau Toba keren," ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement