Perjuangan Penari Boran, di Balik Pembukaan Porprov Jatim 2019
Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur telah resmi dibuka pada Sabtu 6 Juli 2019 di Stadion Surajaya, Lamongan.
Salah satu yang menjadi daya tarik penonton, pada acara Upacara Pembukaan Porprov Jatim 2019 adalah pertunjukan kolosal Tari Boran oleh 1000 penari.
Tari boran merupakan tarian tradisional asal Lamongan yang menggambarkan kehidupan para penjual nasi boran, menjajakan dagangannya sambil berinteraksi dengan pembeli.
Dibalik meriahnya acara pembukaan Porprov, ada pengorbanan para siswi.
Salah satunya Rahma, yang terpilih menjadi penari Boran mewakili sekolahnya.
"Kadang-kadang saya pegal-pegal, kecapean, selain itu harus bisa memisahkan jam sekolah dan latihan tari boran," tutur siswi SMPN 1 Lamongan.
Namun, semua tetap diperjuangkan agar bisa ikut berpartisipasi dalam acara pembukaan Porprov 2019.
"Saya latihan sekitar satu bulan lamanya. Sekolah Habis latihan, terus seperti itu. Jadi jam bermain berkurang, hampir tidak ada. Karna harus fokus," katanya.
Walau demikian, siswi yang telah dipilih tersebut senang bisa dibantu dalam acara pembukaan Porprov Jatim 2019.
"Ini 'kan pekan olahraga. Walau aku tidak bisa bertanding, senang bisa ikut melalui penampilan tari boran, ini sudah senang sekali," pungkasnya.
Perjuangan para siswi penari boran sesuai dengan filosofinya. Tari Boran, selain kaya akan nilai seni dan budaya, juga memiliki filosofi di dalamnya. Seperti perjuangan, keuletan, dan kegigihan.
Bagaimana sulitnya perjuangan para penjual nasi boran. Mereka harus bekerja keras untuk
menyiapkan berbagai bumbu, lalu memasaknya dan menjadi suguhan yang memanjakan.
Dan mereka masih harus menjajakan nasi boran yang telah dibuat, bahkan sampai larut malam. Semua itu dilakukan demi memanjakan penikmatnya.
Advertisement