Dianggarkan Rp3,5 M, Jembatan Kregenan Selesai Akhir Tahun
Jembatan gantung di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang ambruk 9 September 2022 lalu segera dibangun kembali. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menargetkan jembatan selesai dibangun pada akhir tahun 2022.
Hal itu disampaikan Mariatul Qibtiah dari DPUBM Jatim saat meninjau jembatan gantung tersebut, Rabu siang, 28 September 2022. “Insya-Allah, sebelum akhir tahun 2022 ini, proyek jembatan ini sudah selesai dibangun,” katanya.
Dikatakan proyek jembatan baru berwujud jembatan layang (fly over). Jembatan layang lebih cocok dibangun mengingat konstruksi tanah di sekitar jembatan tergolong lunak.
“Kalau potensi dangkal, tanah di sini tidak kuat menahan konstruksi jembatan. Selain itu, ada sedikit penolakan dari warga sekitar jika dibangun jembatan gantung lagi karena warga masih trauma,” ujar Mariatul.
Yang jelas, jembatan layang yang akan dibangun lebih lebar dari sebelumnya. Hal itu demi kenyamanan warga yang lalu lalang di atas jembatan.
“Lebarnya sekitar tiga meter, sedangkan panjangnya sekitar 36 meter. Anggarannya sekitar Rp3,5 miliar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Rachmat Waluyo mengingatkan, agar jembatan yang baru kelak dijaga dan dirawat bersama. “Nanti di mulut jembatan diberi portal agar ada yang menjaga jembatan,” katanya.
Seperti diketahui, jembatan gantung di Desa Kregenan itu ambruk ketika dilewati puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pajarakan, Jumat, 9 September 2022. Saat itu puluhan siswa yang mengikuti gerak jalan melintasi badan jembatan.
Tiba-tiba bentang jembatan itu ambruk ke dalam sungai diduga karena over kapasitas. Sebanyak 40 pelajar SMPN 1 Pajarakan dan seorang guru ikut terjatuh ke dalam sungai. Sebanyak 16 orang mengalami luka-luka sehingga dirawat di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau jembatan yang ambruk dan menjenguk para korban luka-luka di RSUD Waluyo Jati pada Jumat sore. Dalam kesempatan itu gubernur menyatakan, jembatan gantung yang ambruk itu bisa dibangun kembali dengan dana Belanja Tak Terduga (BTT) Pemprov Jatim.
"Saya sudah meminta jajaran OPD terkait, untuk segera melakukan exercise, upaya-upaya penyiapan jembatan gantung pengganti. Insya Allah dimungkinkan dengan BTT Pemprov Jatim. Karena jembatan gantung ada di E-Catalogue maka Insya Allah bisa dilakukan dalam waktu dekat," kata gubernur saat itu.
Opsi penggunaan dana BTT, kata Khofifah, menjadi solusi cepat guna penanganan yang efektif bagi pemulihan koneksitas warga di sekitar jembatan gantung tersebut.