Dianggap Rasis, Cavani Terancam Disanksi
Edinson Cavani harus berhadapan dengan Komisi Disiplin FA setelah menginspirasi kemenangan 3-2 Manchester United atas Southampton pada Minggu 29 November 2020 di Stadion St Mary’s. Ini setelah pemain Uruguay itu memposting kalimat yang dianggap rasis di Twitter-nya.
Dalam pertandingan itu, Cavani membawa MU memetik kemenangan dramatis. Pasalnya, lewat dua golnya di babak kedua, MU berhasil memenangkan pertandingan.
Setan Merah sempat tertinggal 2-0 lebih dulu di babak pertama lewat gol Jan Bednarek di menit 23 dan James Ward-Prowse di menit 33. Sementara MU berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Bruno Fernandez di menit 60, dan dua gol Cavani di menit 74 dan 90+2.
Setelah pertandingan, eks bintang PSG itu memposting ulang fotonya yang diunggah oleh temannya. Dalam foto Cavani sedang selebrasi usai mencetak gol itu, ia menyematkan tulisan “Gracias Negrito”. Tulisan yang ditengarai untuk teman dekatnya itu secara harfiah bisa diterjemahkan dengan “terima kasih hitam”.
Meski foto itu dihapus tiga jam kemudian, tangkapan layar unggahan Cavani itu telah menyebar. FA pun melakukan penyelidikan terhadap dugaan perilaku rasis yang dilakukan Cavani itu. Jika terbukti bersalah, Cavani terancam mendapat hukuman dari federasi sepak bola Inggris tersebut.
Cavani menegaskan 'negrito' adalah istilah kasih sayang di Amerika Selatan, dan itu akan menjadi pembelaannya jika dia dianggap melakukan pelanggaran disiplin.
FA mengetahui pos Cavani dan sedang memeriksanya. Insiden itu dengan cepat dibandingkan dengan rekan senegaranya yang kini membela Atletico Madrid, Luis Suarez.
Suarez yang saat itu masih bermain untuk Liverpool dilarang bermain selama delapan pertandingan dan didenda 40.000 poundsterling karena menggunakan kata 'negro' setelah bentrok dengan bek MU Patrice Evra pada 2011.
Kala itu, Suarez berusaha membantah tudingan ia telah bersikap rasis terhadap pemain Prancis itu. Dia juga menegaskan bahwa di Uruguay dan di beberapa negara di Amerika Latin, kata Negro tidak menyinggung dalam situasi tertentu.
Namun, Komisi Independen FA saat itu tetap menolak pembelaan Suarez karena kata itu digunakan di Inggris dengan objek lain.
FA sendiri telah menerbitkan pedoman hukuman yang diperbarui sebelum dimulainya musim baru dalam larangan rasisme dan perilaku diskriminatif.
Setiap perilaku diskriminatif di media sosial minimal akan dijatuhi skorsing tiga pertandingan. Sementara pelaku akan mendapatkan hukuman larangan bermain antara enam sampai 12 laga untuk pelanggaran yang terjadi dalam pertandingan.
Hukuman itu ditingkatkan setelah pemain Manchester City Bernardo Silva dan Tottenham, Dele Alli hanya diskors untuk satu pertandingan setelah melakukan pelanggaran rasisme di media sosial.
Advertisement