Dianggap Kegemukan, Lukaku Posting Foto Bodi Atletisnya
Eks striker Manchester United, Romelu Lukaku, tampaknya gerah dengan pernyataan sejumlah pihak yang menyebut dirinya kelebihan berat badan dengan memposting gambar tubuh atletisnya di media sosial.
Diketahui, pemain Tim Nasional Belgia ini menuai banyak kritikan karena kondisi fisiknya tak ideal sejak meninggalkan Manchester United ke Inter Milan.
Bahkan mantan kapten Manchester United (MU) Gary Neville tak segan-segan mengatakan 'tidak profesional' dan 'kelebihan berat badan'. Pernyataan Gary Neville itu dibarengi dengan pembelaan terhadap keputusan Setan Merah yang membiarkannya pergi.
“Dia (Lukaku) mengakui jika dirinya kelebihan berat badan! Dia lebih dari 100kg! Dia pemain Manchester United!”
"Dia akan mencetak gol dan bermain dengan baik di Inter Milan tetapi tidak menularkan profesionalisme," tulis pria yang akrab disapa Gnev itu dalam twitternya.
Mantan rekan satu timnya di Manchester United, Gary Pallister, juga mempertanyakan berat badan pemain berusia 26 tahun tersebut.
“Dia terlalu berat? Anda melihat kecepatan dalam pertandingan ini. Mungkin Ole melihat itu, dan berkata dia tidak bisa menerapkannya ke dalam gimnya,” ujar Pallister.
Dikutip dari Metro, laporan media di Italia menyebutkan, bahwa Lukaku mungkin tidak siap untuk melakukan debut Serie A bagi klub barunya akhir pekan nanti, karena ia kelebihan berat 4kg.
Tetapi Lukaku membalas kabar tersebut dengan foto selfie dirinya tanpa mengenakan baju di depan kaca kamar mandi. Foto yang diunggah di Instagram pribadinya tersebut memperlihatkan bodinya yang tampak kencang.
Di foto itu pula, Lukaku memberikan judul “tidak buruk untuk sebuah anak laki laki gemuk”. Tampaknya Lukaku merasa tak perlu memberikan bantahan langsung terkait kritik banyak orang tentang tubuhnya.
Inter Milan mengawali pertandingan melawan Lecce pada hari Selasa, 27 Agustus 2019 dengan bos baru Antonio Conte. Bersama Lukaku dan eks bos Chelsea ini diharapkan bisa memberikan perlawanan keras kepada pasukan Juventus yang dominan di sepanjang musim ini.
Maklum, dalam delapan musim terakhir, Juventus nyaris tak tersentuh. Mereka terlalu dominan, dengan klub-klub lain mengekor di belakangnya. Juventus pun kerap memastikan gelar sebelum menuntaskan seluruh pertandingannya di Serie A karena jarak perolehan poinnya sudah terlalu jauh dengan para pesaingnya, termasuk Inter Milan yang secara fakta tak pernah benar-benar bisa menyaingi Juventus dalam perburuan gelar.
Advertisement