Dianggap Hoaks, Postingan Eks Panglima TNI Dihapus Instagram
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menggaungkan gerakan memakmurkan masjid, dan salat berjemaah di tengah meningkatnya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Delapan jam setelah diunggah pada 18 Maret 2020, unggahan tersebut mendapat sekitar 32 ribu Likes dan dikomentari sekitar 1.600 orang. Dalam unggahan itu, Gatot Nurmantyo menyertakan ilustrasi seorang pemuda yang bersujud di masjid.
Gatot Nurmantyo juga menuliskan bahwa di China, negeri tempat Virus Corona baru atau novel coronavirus pertama kali ditemukan, masyarakatnya ramai mendatangi masjid, melakukan praktik wudhu (membersihkan diri sesuai ajaran Islam), hingga mengikuti salat berjamaah. Menurut Gatot, hal ini berbeda dengan negeri mayoritas Muslim yang malah phobia terhadap masjid.
Postingan tersebut pada saat ini sudah disensor Instagram. "False Information". Ada tulisan yang menyebutnya sebagai informasi salah setelah direview oleh peneliti fakta independen.
"Fact checker independen menyebut bahwa ini salah. Klaim di informasi ini secara faktual tidak akurat," tulis Instagram.
Secara khusus, hoaks yang dimaksud adalah soal warga China berbondong-bondong ke masjid. Pernyataan ini memang turut ditulis di Instagram Gatot Nurmantyo.
"Sepertinya ada yang keliru..?? Di negeri asalnya covid-19-cina, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Sholat Berjamaah," tulisnya.
Dalam unggahan tersebut, menurut Gatot Nurmantyo, di negeri mayoritas muslim justru sebaliknya, malah ramai-ramai menggaungkan fobia terhadap masjid. Ini seakan-akan masjid sebagai sumber penularan Covid-19. Lantas, menurutnya, apakah mal, gereja, vihara, kelenteng, hingga lift sarana umum 'lebih aman' daripada masjid?
Gatot Nurmantyo mengatakan seharusnya semua belajar pada pengurus gereja, vihara, hingga kelenteng yang menurutnya tak pernah melarang umatnya beribadah di sana.
"Padahal di sana mereka tidak pernah berwudhu..?? Ada apa ini dan pikiran siapa yang mengajak demikian ??? Hingga Umat Islam lupa bahwa Masjid adlh Tempat yang Paling Aman untuk Berlindung dari Segala Bencana..??," lanjut dia.
Gatot Nurmantyo pun mempertanyakan mengapa umat Islam tidak menggaungkan imbauan agar selalu menjaga wudu dan salat berjemaah. "Wa Allahu'alam bii showab.. Semoga Allah SWT Menjaga dan Memberi Petunjuk Umat dari Segala Kekeliruan. Aamiiin. Yaa Robbal 'Alamiin." tulisnya.
"AYO MAKMURKAN MASJID & GALAKKAN GERAKAN SHOLAT BERJAMA'AH UNTUK MINTA PERTOLONGAN ALLAH..!! (Jadikan Sholat & Sabar Sebagai Penolongmu..!!) Virus Corona (covid-19) adalah ciptaan Allah dan yg kena pasti juga atas ketetapan Allah," sambungnya.
China Lockdown
Pertanyaannya, benarkah masyarakat China beramai-ramai mendatangi masjid, berwudhu, dan melakukan salat berjamaah seperti yang disampaikan Gatot Nurmantyo?
Faktanya, China sendiri sudah dua bulan terakhir memberlakukan lockdown terhadap kurang lebih 60 juta warga Hubei, juga karantina, hingga pembatasan perjalanan terhadap warganya dan warga asing yang ingin memasuki China. Di Beijing sendiri, seperti yang diberitakan Chinadaily, sebanyak 827 ribu orang telah dikarantina.
Advertisement