Dian Sastro Ungkap Anak Idap Autisme, Kenali 7 Ciri Utamanya
Artis Dian Sastro lama menutupi rahasia soal anak pertamanya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo. Semasa kecil, bocah yang kini duduk di kelas 3 SD itu, sempat mengidap autisme.
Dian Sastro untuk pertama kalinya mengungkap bahwa putranya merupakan anak berkebutuhan khusus. Artis 37 tahun itu berbagi cerita di acara Special Kids Expo (SPEKIX) 2019, di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019.
Dian Sastro kemudian mencurahkan tenaga, uang, dan waktunya untuk sang anak menjalani terapi okupasi, perilaku, dan wicara.
"Dengan intervensi yang lumayan early (dini) dari umur delapan bulan saya terapi secara nonstop, ada sampai empat tahun. Di umur enam tahun, anak saya sudah dianggap enggak perlu terapi lagi. Di sekolah, sekarang kemampuan sosialnya sudah bisa curhat, gosip, cerita, jahil," urai lulusan Universitas Indonesia ini.
Dian Sastro menambahkan, ada tujuh tanda yang mengindikasikan buah hatinya menderita autisme. Awalnya, ia tak sadar jika hal itu adalah tanda autisme.
"Jadi dari tujuh tanda tadi, di anak laki-laki aku itu ada semuanya. Sebagai orang tua baru, awalnya saya tidak punya tolak ukur yang mana. Semuanya yang beda kita anggap wajar," ungkap Dian Sastro.
Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Gayatri Pamoedji mengatakan, 7 ciri utama tersebut merupakan bentuk skrining yang bisa dilakukan secara manual oleh setiap orangtua.
"Jika dari ketujuh ciri ini dijawab minimal dua dengan jawaban tidak, maka itu sudah jadi warning sign," ujarnya.
Gayatri menganjurkan agar orangtua segera pergi ke psikolog, dokter anak atau yang paling bagus klinik tumbuh kembang. Makin dini anak diintervensi akan semakin baik, minimal 5 tahun pertama.
Berikut tujuh ciri utama autisme:
1. Apakah anak Anda memiliki ketertarikan pada anak-anak lain?
Dian Sastro mengenali tanda serupa pada anak pertamanya, Syailendra. Awalnya ia menganggap hal ini biasa dilakukan anak kecil pada umumnya. Belakangan ia baru sadar bahwa tanda ini termasuk ciri autisme.
"Tahun-tahun awal ciri-ciri autisme di anak saya kental banget. Anak saya itu enggak punya ketertarikan untuk main sama anak lain," ungkapnya.
2. Apakah anak menunjuk hal yang disukainya?
Anak biasanya menggunakan jari telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu. Namun lain dengan anak autisme. Dian Sastro juga mengatakan, anaknya menggunakan jari telunjuk dengan cara berbeda.
"Kadang kalau dia mau nunjukin sesuatu, saya ditarik tangannya terus dipegangin ke apa yang dia mau tunjukin," katanya.
Bahkan, anaknya sempat kesulitan melakukan kegiatan motorik seperti meniup lilin ulang tahun.
3. Apakah anak anda mau menatap mata anda lebih dari 1-2 detik?
"Anak autisme cenderung tidak punya kontak mata. Bayinya waktu disusui tidak menatap mata atau waktu di ditepuk-tepuk pipinya tidak bereaksi dan pandangan matanya hanya satu arah," terang Gayatri.
Ini adalah ciri-ciri awal yang sebenarnya sejak 9 bulan pun sudah bisa dideteksi. Seakan-akan tidak ada bonding dengan ibunya.
4. Apakah anak anda mau meniru ucapan, ekspresi wajah, ataupun gerak-gerik anda?
"Saat anda membuat raut wajah tertentu anak autisme cenderung tidak mau meniru," kata Gayatri.
Dian Sastro mengatakan, bahwa ia termasuk orangtua ambisius yang menyekolahkan anaknya saat usia enam bulan. Efeknya ia bisa melihat jelas perbedaan perkembangan anaknya dengan anak lain.
"Pada saat anak lain ikut kegiatan sama gurunya seperti games. Anak saya tuh enggak tertarik ikut kegiatan apa yang di-conduct sama gurunya kaya nyanyi atau apa, dia fokusnya lain sendiri," beber Dian Sastro.
5. Apakah anak anda bereaksi ketika namanya dipanggil?
Anak Kalau dipanggil diem aja seakan-akan punya problem dalam pendengaran, itu sudah jadi warning sign. "Anak autisme cenderung cuek," kata Gayatri.
6. Apakah anak anda mau melihat ke arah benda yang anda tunjuk?
Bila anda menunjuk pada mainan di sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat pada mainan tersebut? "Anak autisme cenderung tidak mengikuti arahan," kata Gayatri.
Dian Sastro juga mengatakan bahwa anaknya kerap fokus bermain dengan hal yang sama selama tiga jam. Kemudian ia mengarahkannya untuk mencoba permainan lain.
7. Apakah anak Anda pernah bermain pura-pura (Role Playing)
Apakah anak sering melakukan permainan sandiwara? seperti pura-pura menelepon atau menyuapi boneka? "Anak autisme cenderung bermain dengan cara yang tidak lazim," imbuh Gayatri.
Advertisement