Dialog Presiden dengan Tuhan, Humor Menebak Usia Mumi
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selalu saja tak kering dengan lelucon. Terkadang menertawakan dirinya sendiri. Terkadang merancang humor dengan personifikasi orang lain.
Mari simak dua humor menarik berikut.
Dialog Presiden dengan Tuhan
Sejumlah presiden terkemuka di dunia melakukan dialog khusus. Kali ini dialog dengan Tuhan. Sahabul kisah tak lain adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sebagai sama-sama pernah menjadi presiden.
a. Ronald Reagen (AS), ” Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab,” 20 tahun lagi”. Presiden AS menangis.
b. Presiden Syarkozy ( Prancis), ” Tuhan, kapan negara Prancis makmur?, Tuhan menjawab, ” 25 tahun lagi”, Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.
c. Tony Blair (PM. Inggris). ” Tuhan, kapan negara Inggeris bisa makmur”, Tuhan menjawab,” 20 tahun lagi”, PM. Tony Blair ikut juga menangis.
d. Gus Dur (Presiden RI), ”Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?,”. Ternyata Tuhan tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis.
Menebak Usia Mumi, Ternyata Begini Caranya
Ini cerita Gus Dur beberapa tahun yang lalu, sewaktu zaman Orde Baru. Cerita tentang sayembara menebak usia mumi di Giza, Mesir. Puluhan negara diundang oleh pemerintah Mesir, untuk mengirimkan tim ahli Palaeo Antropologinya yang terbaik.
Akan tetapi, pemerintah Indonesia lain dari yang lain, namanya juga jaman Orde Baru yang waktu itu masih bergaya represif misalnya banyaknya penculikan para aktivis. Makanya pemerintah mengirimkan seorang aparat yang komandan intel.
Setelah sejumlah negara maju untuk menebak usai mumi, giliran delegasi Indonesia yang maju. Pak Komandan bertanya kepada panitia, bolehkan dia memeriksa mumi itu di ruang tertutup. “Boleh, silakan,” jawab panitia.
Lima belas menit kemudian, dengan tubuh berkeringan Pak Komandan Intel itu keluar dan mengumumkan temuannya kepada tim juri.
“Usia mumi ini enam ribu dua ratus empat puluh lima tahun enam bulan tujuh hari,” katanya dengan lancar.
Ketua dan seluruh anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran dan kagum jawaban itu tepat sekali.
Menjelang kembali ke Indonesia, Pak Komandan Intel dikerumuni wartawan dalam dan luar negeri di lobby hotel. “Anda luar biasa,” kata mereka. “Bagaimana cara Anda tahu dengan persis usia mumi itu?”
Pak Komandan dengan enteng menjawab, “Saya gebuki, ngaku dia!”