Di Tengah Peserta Haul Gus Dur di Solo, Yenny Wahid pun Terharu
Yenny Wahid, putri Gus Dur, merasa terharu dan memberikan apresiasi setelah melihat antusias masyarakat mengikuti kegiatan Kirab Kebangsaan dalam serangkaian acara Haul Ke-9 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Kota Solo.
"Saya terharu dan apresiasi Kirab Kebangsaan dalam serangkaian Haul Ke-9 Gus Dur yang dikerjakan oleh teman-teman serta mendapat dukungan oleh Wali Kota Surakarta ini," kata Yenny Wahid, saat menghadiri Kirab Kebangsaan serangkaian Haul ke-9 Gus Dur, di Solo, Sabtu 23 Februari 2019.
Yenny menyatakan apresiasi kepada para aktivis perdamaian, toleransi, dan seluruh warga Surakarta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan kirab serangkaian Haul ke-9 Gus Dur.
"Saya terharu dan apresiasi Kirab Kebangsaan dalam serangkaian Haul Ke-9 Gus Dur yang dikerjakan oleh teman-teman serta mendapat dukungan oleh Wali Kota Surakarta ini," kata Yenny Wahid.
Yenny mengaku tidak menyangka acara Haul Gus Gur di Solo, digelar semeriah ini. Banyak daerah dan pihak-pihak lain juga menyelenggarakan Haul Gus Dur.
Namun, kata Yenny Haul di Solo berbeda sekali ada kirab budaya, dialog kebangsaan, bedah buku, dan juga ada pengajian.
"Semua menyimpulkan dimensi dari Gus Dur memang multidimensional," kata Yenny Wahid.
Oleh karena itu, kata dia, keluarga Gus Dur berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surakarta dan Solo Raya atas diselenggarakannya Haul ke-9 Gus Dur ini.
Yenny mengaku tidak heran jika saat sekarang semua hal dikaitkan dengan politik. Namun, dirinya melihat yang dibangun dari acara Haul Gus Dur ini bertemakan persoalan kebhinnekaan, penghargaan terhadap kebhinnekaan, dan perbedaan di masyarakat.
Menurut dia, segala perbedaan itu tidak boleh menyurutkan niat masyarakat untuk bersatu sebagai bangsa dan negara.
"Jadi saya melihat hal ini, sebuah tema yang relevan, mengingat di banyak negara di dunia justru masyarakatnya terkotak-kotak, terpecah belah," katanya.
Menurut dia, ketika masih ada upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia untuk tetap menciptakan yang rukun dan guyup, hal itu sesuatu yang luar biasa sehingga harus dihargai dan diapresiasi.
"Jika kebetulan menggunakan momentum Haul Gus Dur, bagi kami justru hal ini sangat relevan dengan apa yang diperjuangkan Gus Dur selama ini," katanya.
Rangkaian Kegiatannya
Peringatan haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid akan digelar di Kota Solo. Pada momen haul ini akan diisi sejumlah acara, yang puncaknya bakal digelar pada, Sabtu 23 Februri malam, di Stadion Sriwedari, Solo.
Ketua panitia haul, Husein Syifa mengatakan, haul ini digelar berdasarkan inisiatif masyarakat Solo. Diperkirakan Husein, akan ada 101 ribu orang dari berbagai komunitas, agama dan etnis yang akan memeriahkan haul.
"Kami memperingati haul Gus Dur dengan nama ini, KPA (Kanjeng Pangeran Aryo) KH Abdurrahman Wahid. Gelar ini merupakan gelar tertinggi yang diberikan keraton untuk orang di luar keluarga," kata Husein dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 23 Februri 2019.
Dihadiri beberapa tokoh seperti KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Yenny Wahid, Mahfud MD, AS Hikam, Inayah Wahid, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan lain-lain.
Rangkaian acara haul Gus Dur telah dimulai pada Jumat 22 Februari, dengan agenda khotmil qur'an di Pondok Pesantren Al-Muayyad, Laweyan, Solo. Siang harinya akan dilanjutkan dengan bedah buku 'Gus Dur Islam Nusantara dan Kewarganegaraan Bhinneka' yang ditulis Ahmad Suaedy, di tempat yang sama.
Adapun pada Sabtu 23 Februri pagi, digelar diskusi bertajuk Mbabar Pitutur Kamanungsan Gus Dur di Pendapa Gede Balai Kota Surakarta. Siangnya, sekitar 101 ribu orang akan mengikuti kirab kebangsaan menuju Stadion Sriwedari.
"Kirab kemudian dilanjutkan dengan acara haul yang akan dimulai pukul 19.00 WIB. Acara diperkirakan selesai pukul 22.15 WIB," tutur Husein. (adi)