Di Tengah Ketegangan dan Aksi Unjuk Rasa, Ini Keadaan WNI di AS
Di tengah merebaknya gelombang aksi unjuk rasa di berbagai kota di Amerika Serikat, KBRI Washington DC pastikan keamanan dan keselamatan para WNI di Amerika Serikat.
"Jumlah WNI yang bermukim di AS sangat besar, yakni lebih dari 142 ribu orang. Mereka juga tersebar di berbagai wilayah dan kota di AS, termasuk di kota-kota kecil. Kita perlu menjangkau mereka secara lebih luas," ujar Kuasa Usaha Ad-Interim/Wakil Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Iwan Freddy, dalam keterangan Kamis, 4 Juni 2020.
Langkah yang sama juga ditempuh oleh semua KJRI di Los Angeles, San Fransisco, Chicago, New York dan Houston guna memastikan keselamatan WNI di wilayah kerja mereka masing-masing.
"KBRI Washington DC dan seluruh KJRI se-AS juga telah secara massal menyebarluaskan iimbauan-imbauan resmi berisi bagaimana menyikapi perkembangan yang terjadi, antara lain seruan untuk tetap tenang, tidak keluar rumah bila tidak ada keperluan sangat penting/mendesak, selalu mematuhi peraturan otoritas setempat hingga mengontak nomor hotline KBRI dan KJRI jika perlu bantuan," tambah Wakil Dubes RI.
Hal itu terungkap melalui pertemuan rutin secara daring 2 Juni 2020. Pertemuan rutin tersebut diikuti oleh berbagai unsur tokoh masyarakat, pemuka agama, ketua organisasi masyarakat, mahasiswa hingga penggiat seni sebagai wujud kemitraan yang baik antara Perwakilan Indonesia dan komunitas WNI di Amerika Serikat.
“Saya betul-betul senang KBRI proaktif memberikan update dan mengajak masyarakat bekerjasama," ujar salah satu tokoh masyarakat Indonesia di Amerika Serikat, Uyung. "Masyarakat jadi lebih tenang karena merasa dilindungi, dan informasi yang disampaikan bisa kita bantu sebarkan dengan cepat," ujarnya, seperti dilansir KBRI Washington DC.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa atas meninggalnya George Floyd meluas ke berbaragi penjuru Amerika Serikat. Sebanyak 25 kota di 16 negara bagian telah memberlakukan jam malam, sebagian diantaranya bahkan diperpanjang hingga Senin 1 Juni pagi waktu setempat.
Bahkan, di kota Chicago, pusat distrik bisnis dan area downtown Loop ditutup Pemerintah Kota dan hanya dapat diakses pemilik bisnis dan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Sementara di Minnesota, aparat menutup seluruh akses jalan tol.
Aksi protes tercatat terus berlanjut sejak hari Minggu 31 Mei hingga Senin dini hari di beberapa kota di Midwest, khususnya Chicago, Minneapolis dan St. Paul, meskipun telah diberlakukan perintah jam malam. Seperti pada hari-hari sebelumnya, aksi demonstrasi dimulai dengan damai pada sore harinya, namun berubah menjadi aksi anarkis di malam hari dan berlanjut hingga pagi dini hari.
Aksi anarkis yang dilakukan demonstran antara lain perusakan, pelemparan batu ke arah petugas dan fasilitas umum, penjarahan toko-toko, dan pembakaran kendaraan kepolisian.
Sampai dengan jam 12.00 Minggu malam 31 Mei, WNI yang ada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan berada dalam keadaan baik dan aman. Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tercatat sebagai berikut: Chicago (864 orang), Minneapolis-St. Paul (272), Detroit (334), Des Moines (36), Cincinnati (81), Columbus (277), Cleveland (68), Toledo (31), dan Dayton (27).
Menyikapi perkembangan situasi, KJRI Chicago terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi. Selain itu, himbauan juga terus didiseminasikan KJRI kepada warga melalui media sosial dan layanan pesan singkat guna memastikan warga selalu mendapatkan informasi terkini, tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, serta segera melaporkan ke Hotline 24 jam KJRI apabila terdapat warga Indonesia yang memerlukan bantuan.