Di Tengah Hutan, Warga Rehab Jalan Rusak Perbatasan Blora-Ngawi
Warga di tengah hutan, tepatnya Desa Getas Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, harus berjibaku dengan jalan rusak untuk menjalankan aktivitasnya. Untuk menuju desa tersebut harus melalui Kecamatan Randublatung, tepatnya melintasi Desa Bodeh dengan kerusakan parah.
Menurut Camat Randublatung, Sutarso, jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekira 13 Kilometer dari Randublatung hingga Desa Getas Kecamatan Kradenan. Lalu dari Desa Getas hingga batas Ngawi sekira 3 kilometer.
"Selebihnya masih baik," kata Sutarso saat mendampingi Bupati Blora Arief Rohman, Jumat 10 Februari 2023 sore.
Saat di lokasi jalan rusak tengah hutan, Sutarso menjelaskan, yang parah memang jalan di tengah hutan, di Desa Bodeh. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati yang berkomitmen kuat mengupayakan pembangunan jalan tembus Blora - Ngawi ini. Ini bisa menjadi pembuka akses pertumbuhan ekonomi di Blora Selatan jika pembangunan berhasil dilakukan," ujar Sutarso.
Zaenab, salah satu warga Desa Bodeh, yang sehari hari berjualan di warung kecilnya. Lokasinya berada di pertigaan Desa Sumengko, tengah hutan batas Desa Bodeh dan Desa Getas.
Dia mengaku senang bisa berjumpa dengan Bupati sekaligus menyampaikan keluh kesahnya. Sempat kaget. Zaenab tidak menyangka, warung kecilnya akan dikunjungi Bupati Blora.
"Mohon Pak jalannya dibangun biar bisa mulus. Ekonomi masyarakat lancar. Truk truk pengangkut hasil panen jagung dan lainnya biar nggak terperosok lagi. Anak sekolah biar tidak susah kalau mau cari ilmu. Kondisinya rusak parah, tadi di Selatan situ ada truk jagung ambles," ungkap Zaenab.
Senada disampaikan Agustian. Salah seorang perawat Puskesmas Menden yang rumahnya di Getas. Setiap hari ia menempuh jalan rusak sepanjang lebih dari 15 kilometer untuk bekerja. "Paling susah kalau musim hujan seperti ini Pak. Jalannya parah, banyak lumpur, membahayakan," ungkapnya.
Dia bersukur, Bupati Blora merespon keluhan warga yang disampaikan melalui medsos. "Hari ini datang bersama truk-truk grosok. Semoga Pak Menteri PUPR bisa membantu Pak Bupati untuk mewujudkan jalan kami. Ini akses terdekat penghubung Blora ke Ngawi tanpa harus berputar ke Cepu," kata Agustian.
Pada kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman bersama DPUPR, Camat, dan Forkompimcam, melakukan perbaikan sementara dengan pengurukan grosok di beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan parah.
Perbaikan sementara itu dilakukan sambil menunggu pembangunan jangka panjang yang sedang diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.
Setidaknya ada 5 truk grosok yang datang untuk melakukan pengurukan di sejumlah titik kerusakan terparah.
Tak segan, Bupati Arief ikut angkat mencangkul, gotong royong bersama masyarakat sekitar meratakan material urugan batu grosok di jalan Randublatung - Getas (Kradenan). Tepatnya di Desa Bodeh. Desa di tengah hutan jati, akses terdekat menuju Ngawi, Jawa Timur.
"Perbaikan sementara ini dulu, agar bisa dilewati dengan aman dahulu," ucap Arief Rohman.
Ditandaskan, Pemkab Blora sedang mengupayakan penanganan jangka panjangnya jalan tembus Blora – Ngawi itu dengan mengajukan permohonan bantuan pembangunan ke Pemerintah Pusat melalui Inpres. Agar dapat dukungan anggaran dari Kementerian PUPR.
"Jalan ini merupakan akses terdekat Blora menuju exit tol Ngawi, sehingga kami akan berupaya keras supaya pembangunannya berhasil ," lanjut bupati.
Mengapa Pemkab minta dukungan ke Pusat? Menurut Bupati Arief Rohman, di tengah hutan ini ada KHDTK UGM seluas 11 ribu Hektare.
Ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater nya Presiden Jokowi. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu. Sekaligus desa desa sentra penghasil jagung.
"Karena jalannya rusak, apalagi di musim penghujan seperti ini, banyak truk pengangkut hasil panen terperosok. Sedangkan kemampuan anggaran Kabupaten terbatas," tambahnya.
Disampaikan, tahun 2022 Pemkab Blora telah membangun pembangunan jalan sekitar 1,5 Km dari Pasar Randublatung ke Selatan.
Selama ini, banyak pengguna tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan Google Maps lewat Getas – Randublatung, karena memang jarak terdekat. Namun kondisinya rusak.
Rusaknya jalan tersebut, harapannya bisa diatasi dengan dukungan anggaran pusat.
"Mohon dukungannya Pak Presiden Jokowi , Pak Mensesneg Pratikno, Pak Menteri PUPR Basuki, Pak Gubernur Ganjar Pranowo, yang semuanya alumni UGM. Mohon dukungannya juga Bu Rektor Ova Emilia dan Mas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono," ucap Arief Rohman.
Jika jalan ini bisa kita wujudkan bersama, kata dia, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan.
Beberapa waktu lalu pihaknya juga berusaha berkunjung ke Kementerian Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, agar ada kebijakan khusus untuk dukungan anggaran bagi pembangunan daerah.
Advertisement