Di Tengah Gersang Spiritual, Penguasa Perlu Miliki Spirit Quran
Umat Islam, termasuk di dalamnya para penguasa, agar memiliki spirit dan jiwa Al-Qur’an. Dengan spiritual Al-Qur’an, maka akan menjadi orang yang punya arah lebih baik, meskipun dia punya otoritas, punya wewenang.
Demikian diungkapkan KH Abdul Qoyyum Mansur, dalam ceramah peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, Selasa 21 Mei 2019 malam.
Ulama kharismatik asal Lasem, Rembang, Jawa Tengah, mengingatkan, pada zaman gersang spiritual seperti sekarang, spiritual harus ditingkatkan, baik dalam kehidupan pribadinya, bermasyarakat, berorganisasi maupun bernegara.
“Wali saja dibagi menjadi macam-macam. Ada waliyurrahman, kekasih Allah. Ada waliyusyaithon, kekasih setan. Ada lagi yang ketiga, waliyusulton, kekasih penguasa, tapi bukan kekasih Allah,” papar tandas Gus Qoyyum itu.
“Kalau kita dikasihi penguasa, belum tentu dikasihi Allah. Kalau dikasihi Allah, belum tentu dikasihi penguasa. Jadi yang penting adalah diridhai Allah,” tuturnya.
Dalam konteks kebangsaan, Gus Qoyyum yang pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem itu menandaskan, hal yang harus diperbaiki saat ini yakni keimanan dan ketakwaan (Imtak).
“Kalau Iptek (Ilmu Pengetahun dan Teknologi)- nya kan sudah diprogram setiap hari, tapi Imtak-nya, iman dan takwa manusianya, mari dikelola dengan baik agar tidak gersang secara spritual,” tegasnya. (adi)