Di Tengah Covid-19, Warga Bondowoso Perlu Waspada Leptospirosis
Di tengah pandemi Covid-19 belum usai, warga Bondowoso Jawa Timur juga perlu waspada terhadap penyakit Leptospirosis. Ini setelah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso menemukan satu kasus penyakit yang disebabkan bakteri dari kotoran atau kencing hewan pengerat tikus di Kota Tape –sebutan Bondowoso- ini.
Hal tu disampaikan Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoontik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso Jawa Timur, Haris Ahmadi kepada wartawan, Jumat, 11 Juni 2021.
”Di saat mematuhi protokol kesehatan Covid-19, masyarakat juga perlu waspada penyakit Leptospirosis. Karena, ada satu kasus yaitu seorang warga Bondowoso terpapar penyakit Leptospirosis,” katanya.
Haris mengungkapkan, seorang terpapar penyakit Leptospirsis, itu adalah warga Kelurahan Tamansari Kecamatan Bondowoso. Dia sehari-hari bekerja sebagai ulu-ulu air atau pengatur irigasi sawah. Saat ini korban dirawat di rumah sakit.
Korban terpapar penyakit Leptospirosis dari air minum berasal dari sungai.
”Karena, kami sudah lakukan pemeriksaan di rumah sakit, tidak ada luka di tubuh korban. Jadi, paling mungkin penyebabnya air minumnya dari sungai,” ungkapnya.
Meski begitu, lanjut Haris, Dinkes Bondowoso hingga saat ini belum bisa memastikan penularan penyakit Leptospirosis melalui apa. Karena, bakteri penyebabnya berasal dari saluran kencing atau kotoran hewan pengerat tikus.
'Kemungkinan menular kepada sesama manusia sangat kecil. Tapi, penyakit ini perlu diwaspadai, karena melihat angka kematiannya bisa tinggi, jika berkaca pada kasus di luar kota beberapa tahun lalu," ujarnya.
Haris menjelaskan, orang terpapar penyakit Leptospirosis mengalami gagal ginjal, hingga menyebabkan kematian. Gejala lainnya, badan panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, nyeri perut selama satu minggu, hingga nyeri betis, kuning, dan lainnya.
"Penyakit Leptospirosis disebabkan bakteri Leptospira sp. Penyakit ini ditularkan oleh kotoran atau kencing tikus. Jadi, ketika tikus mencemari air atau makanan, maka manusia yang mengonsumsi air atau makanan, itu terinfeksi bakteri Leptospira sp dan terpapar penyakit Leptospirosis,” jelasnya.