Di Taiwan, Siswa SMA Laki-laki Diizinkan Pakai Rok
Sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Taiwan mengeluarkan kebijakan yang aneh-aneh. Siswa laki-laki diizinkan memakai bawahan rok.
Kebijakan ini keluar seiring negara tersebut menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan pernikahan sesama jenis yang berlaku pada Mei 2019 lalu.
Kebijakan salah satu SMA ini sebagai satu langkah mendorong kesetaraan gender di negara itu. Kepala sekolah menerapkan kebijakan seragam netral-gender. Artinya, anak-anak laki di sekolah tersebut diizinkan untuk mengenakan rok seperti siswi perempuan.
Kebijakan ini diterapkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Banqiao yang terletak di New Taipei City.
Reuters menyebutkan, kebijakan tersebut merupakan sebuah langkah langka di Asia di mana nilai-nilai tradisional masih dijunjung tinggi.
Keputusan sekolah itu dipandang memperkuat reputasi Taiwan sebagai suara liberalisme di Asia setelah melegalkan pernikahan sesama jenis.
Aturan seragam sekolah sebelumnya, siswa laki-laki diharuskan untuk mengenakan celana panjang, sedangkan siswa perempuan mengenakan rok.
Namun aturan tersebut akan diganti dengan kebijakan seragam netral gender yang mulai diberlakukan pada 30 Agustus.
"Ini untuk meningkatkan otonomi siswa dalam memilih seragam mereka sambil menghormati hak-hak mereka," kata perwakilan SMA Banqiao yang dikutip Grid.ID dari Says, Sabtu, 27 Juli 2019.
Pejabat Departemen Pendidikan Taiwan dilaporkan menyambut positif keputusan sekolah itu.
"Ini adalah langkah progresif yang merangkul keberagaman, terutama akan memberi remaja waria kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka kenakan di sekolah," ujar Du Sih Cheng, Pimpinan Advokasi Kebijakan di Asosiasi Hotline Tongzhi Taiwan, organisasi non pemerintah yang pro-LGBT.
Du Sih Cheng berharap langkah SMA Banqiao dapat diikuti oleh lebih banyak sekolah lainnya di Taiwan. (wit)