Tolak Jabatan BUMN, Sandi Pilih Berada di Tengah Masyarakat
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku menolak tawaran Menteri BUMN untuk menjabat salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Pak Menteri BUMN tahu saat ini saya kader partai, dan aktif kembali sejak bulan lalu. Jadi tak mungkin saya terima tawaran itu," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar AAYCCP 3.0 x AIRMAC yang digelar BEM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat 29 November 2019.
Meski tak mau di posisi BUMN, namun ia mengaku memberikan masukan kepada Menteri BUMN terkait kriteria yang layak dan pas memimpin BUMN. Menurut Sandi, semestinya BUMN dipimpin oleh talenta-talenta terbaik di Indonesia. Ia menilai sosok pemimpin BUMN haruslah orang yang memiliki rekam jejak yang baik.
"BUMN itu perlu diisi talenta-talenta terbaik di Indonesia dan kita punya banyak talenta yang bebas dari politik. Jadi BUMN itu dikelola oleh the right man at the righ place," kata dia.
Sandi mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Menteri Erick, yang juga merupakan rekan bisnisnya sebelum berkecimpung di dunia politik. Dan, Menteri Erick pun setuju.
Sandi menilai, memajukan bangsa tak perlu harus berada di dalam pemerintahan. Ia lebih memilih untuk berada di tengah-tengah masyarakat.
"Saya sudah berulang kali menyampaikan ke Pak Erick, dan beliau sepakat. Saya harus berada tengah masyarakat, di tengah anak muda. Ini adalah bagian membangun bangsa," kata dia.