Di Surabaya, RS Apung Kapal Malahayati Gelar Pengobatan Gratis
Kapal rumah sakit (RS) terapung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan singgah di perairan Surabaya. Rencananya kru awak medis akan memberikan pelayanan kesehatan gratis dan beragam bakti sosial lain pada Kamis 21 hingga Jumat 22 September 2023.
Sebelumnya, Kapal RS terapung Laksamana Malahayati telah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia. Terakhir singgah di Lamongan dan Gresik, Jawa Timur, sebelum masuk perairan Surabaya.
Kehadiran Kapal RS terapung Laksamana Malahayati disambut antusias oleh para kader PDI Perjuangan di Kota Pahlawan.
“PDI Perjuangan konsisten memilih jalur pelayanan kepada masyarakat. Kehadiran Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati menjadi satu lagi kiprah nyata PDI Perjuangan dalam membantu masyarakat,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
RS Terapung Malahayati adalah kapal milik PDIP yang diresmikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 10 Juni 2023.
Kapal RS tersebut berlayar ke sejumlah pulau di Indonesia untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Fasilitas rumah sakit di dalam kapal tersebut sudah cukup lengkap. Mulai ruang operasi, perawatan, pengobatan, dan berbagai fasilitas lainnya.
“Kapal kesehatan Laksamana Malahayati bersandar untuk misi pengobatan gratis kepada warga masyarakat. Juga ada bakti sosial lain yang dibutuhkan warga. Kegiatan berlangsung selama dua hari. Semoga bisa membawa kemanfaatan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Baktiono, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, selaku ketua panitia penyambutan.
Baktiono mengatakan, warga sangat antusias menyambut kehadiran kapal Laksamana Malahayati. Beberapa hari terakhir PDIP Surabaya telah melakukan persiapan teknis untuk menyambut itu.
“Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati mengambil nama dari seorang pahlawan perempuan dari Aceh, yaitu Keumalahayati dari Kesultanan Aceh,” kata Baktiono.
Laksamana Malahayati memimpin ribuan pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) untuk bertempur melawan penjajah. Dia gugur saat melindungi Teluk Krueng Raya dari serangan Portugis.
“Malahayati ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo nomor 115/TK/Tahun 2017,” kata Baktiono.
Adi Sutarwijono mengatakan, spirit perjuangan Malahayati menjadi inspirasi untuk terus mengobarkan semangat membela dan melayani orang lain. “Sesuai instruksi Ketua Umum PDIP.
Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, setiap kader PDIP wajib untuk terus membersamai masyarakat dalam segala situasi,” kata Adi.
Advertisement