Di Surabaya, Sekitar 100 Massa Aksi Tuntut Turunkan Ketua KPK
Massa yang mengatasnamakan Masyarakat Jawa Timur Anti Korupsi melakukan unjuk rasa di sekitar Monumen Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya pada Senin 23 September 2019 sore. Mereka ingin Ketua KPK Agus Rahardjo untuk segera mundur dari jabatannya.
Dalam unjuk rasa ini, sekitar kurang lebih 100 massa yang hadir kompak menggunakan baju putih namun dengan sablon tulisan yang berbeda. Sebelum berorasi di sekitar Panglima Sudirman, mereka sempat short march melintasi kawasan Kayoon, Pemuda hingga berhenti di bundaran tersebut.
Perwakilan massa kemudian menyuarakan aspirasinya. Mereka minta Ketua KPK saat ini, Agus Rahardjo untuk segera mundur dari jabatannya.
Massa yang didominasi perempuan tersebut datang membawa sejumlah spanduk yang berisi aspirasi mereka. Beberapa spanduk itu bertuliskan 'Agus Rahardjo Gagal Pimpin KPK' atau 'Agus Rahardjo Segera Mundur'. Tidak hanya menuntut Ketua KPK mundur, mereka juga bawa spanduk dengan pesan 'Bersihkan KPK dari Kelompok Taliban'.
Salah satu Koordinator Aksi Masyarakat Jawa Timur Anti Korupsi, Sam Alan mengatakan, tuntutan agar Agus Rahardjo Ketua KPK mundur dari jabatannya itu bentuk ketidakpuasan mereka terhadap kinerja KPK selama ini.
"Kami merasa kinerja KPK selama ini belum maksimal. Banyak kasus korupsi besar yang tidak terungkap. Hanya kasus kecil-kecil yang diurusi KPK," ujar Alan di lokasi, Senin 23 September 2019.
Alan mengungkapkan keinginan massa untuk meminta Agus Rahardjo mundur, karena keputusan para pimpinan KPK menyerahkan kembali KPK kepada presiden itu tidak sesuai Undang-undang KPK 30/2002 yang sudah direvisi.
"Itu tidak sesuai. Kita tahu juga, internal KPK sekarang juga terpecah. Ini artinya Agus Rahardjo sudah tidak mampu memimpin KPK," ujarnya.
Soal keputusan presiden menyetujui Revisi UU KPK yang merupakan inisiatif DPR RI, Alan menilai itu langkah yang baik dari pemerintah. Revisi UU KPK itu, mereka harap bisa membuat KPK bekerja lebih baik lagi di masa mendatang.
Selain meminta Agus Rahardjo mundur, dalam orasinya Sam Alan juga meneriakkan desakan kepada pemerintah pusat agar segera melantik pimpinan KPK hasil Panitia Seleksi (Pansel) yang sudah bekerja selama ini.
"Ketidakpuasan kita sebagai masyarakat jatim yang anti terhadap korupsi benar-benar harus didengarkan oleh Anggota dan Pimpinan KPK yang akan dilantik," kata Alan.
Sementara salah satu demonstran bernama Tuti mengaku ia kecewa dengan kinerja KPK. Meski begitu ia tidak mengetahui secara detail taliban yang berada di tubuh KPK.
"Kecewa, KPK akhir-akhir ini tidak bekerja dengan baik. Kalau taliban saya kurang paham," katanya.
Massa sendiri akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 16.15 WIB. Aksi ini sempat membuat jalanan Kayon hingga Panglima Sudirman mengalami kemacetan.