Kampanye akbar di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, sempat menyindir elit-elit politik khususnya di Jakarta. Di hadapan ribuan masyarakat yang hadir, Prabowo mengatakan ada sejumlah elit yang berpikir rakyat Indonesia bodoh, dan mudah dibohongi. "Mereka selalu mengatakan bahwa rakyat itu bodoh, rakyat bisa dibohongi, kepala desa bisa ditakut-takuti, kiai-kiai bisa diancam-ancam," kata Prabowo, Minggu, 31 Maret 2019. Elit-elit tersebut, kata Prabowo, ingin menguasai kekayaan Indonesia, demi kepentingan pribadi. Karena ulah itu, maka rakyat lah yang menjadi korbannya. "Masalah bangsa Indonesia sekarang dikuasai oleh elit yang tidak cinta negaranya sendiri, elit yang tidak cinta rakyatnya sendiri," kata dia. Prabowo mengaku, paham betul siapa saja dan apa saja kebiasaan elit-elit tersebut, bagaimana mereka merencanakan siasat mengelabui rakyat. "Saya ini kenal elit-elit itu, nanti ada yang nanya, siapa yang dimaksud Pak Prabowo elit-elit itu? Abis itu gue jawabnya gini, bener lo mau gue sebut? bener lo mau gue sebut? nanti gue sebut sekalian alamatnya," kata dia. "Elit yang kerjanya kumpul sore-sore, aku tahu. Kumpulnya juga aku tahu di mana. Dia kira mau bikin pertemuan akal-akalan, kita gak tahu. Itu dia punya anak buah banyak yang sudah gak suka sama orang-orang itu," kata dia. Prabowo mengaku dulun pernah menjadi bagian dari elit-elit tersebut, namun kini tersadar dan muak terhadap perilaku mereka. Prabowo memutuskan untuk berhenti dan enggan berada di dalam lingkarannya. "Rakyat Indonesia ternyata tidak sebagaimana dipikirkan oleh elit-elit di Jakarta. Aku tahu, karena pernah menjadi bagian dari situ. Iya, aku bagian dari elit itu. Dari kecil aku kenal mereka, dari kecil aku bagian dari mereka," ujarnya "Jadi aku saksi mata, segala ulah itu saya tahu, karena itu saya muak, saya tidak mau ikut mereka lagi, saya lebih baik bersama rakyat Indonesia," tambahnya. (frd)