Rabu Wekasan, Angin Shorshor Pernah Menghancurkan Kaum Nabi Nuh
Bagi sebagian orang, Rabu Wekasan bukanlah sekadar mitos. Bahkan Imam Masjidil Haram Ali Qudus Muhammad, pernah menceritakan tentang Rabu Wekasan dalam kitab karangannya Kanju Al-Najah wa Al-surur fi al-Adiyati Al-Lati Tasrohu al-Sudur.
Di halaman 23 kitab itu dikatakan bahwa "Sesungguhnya di dalam bulan safar akan turun sebuah bala’ (musibah) besar pada hari Rabu (Wekasan). Musibah itu akan diturunkan pada hari tersebut."
Dalam keterangan pers yang didapatkan ngopibareng.id, pengasuh pesantren Al Wardiyah, Bahrul Ulum, Jombang, Abdul Choliq, mengatakan bahwa konon ada kaum Nabi Nuh AS, yaitu kaum A'ad dan Tsamud pernah mendapatkan bala' berupa angin puting beliung yang sangat dingin. "Saat itu, kaum nabi Nuh ini memang dapat bala' karena tidak percaya keberadaan Tuhan," kata Abd Choliq.
Menurut dia, siksaan yang dihadapi kaum nabi nuh saat itu, tidak hanya berupa angin puting beliung atau dikenal sebagai angin shorshor, tapi awalnya juga pernah ditimpakan kekeringan yang cukup parah.
Menurut Abd Choliq, Allah berfirman dalam surat Al-Qomar ayat 18-20 yang berbunyi "Kaum Aad pun mendustakan (pula). Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku, Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus. Yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pohon kurma yang tumbang”.
Beberapa ulama tafsir, seperti Imam Ibnu Mas’ud al-Bagawi menceritakan, bahwa kejadian itu tepat pada hari Rabu Terakhir (Yaumi Nahsin Mustamir) dari bulan Safar.
Orang Jawa pada umumnya menyebut Rabu itu dengan istilah Rabu Wekasan. Artinya, pada hari itu Tuhan menurunkan beragam penyakit dan musibah. Seorang Ulama besar yang terkenal dengan panggilan Syeh Al-Buni menyatakan, agar berdo’a pada awal bulan Safar.
Dan sebagian Ulama lagi berpendapat sebaliknya, bahwa bulan Safar itu adalah bulan kebaikan (shafarul khayr). Hal ini merupakan jawaban atas anggapan sebagian masyarakat yang masih menganggap bulan safar itu bulan pembawa bencana, musibah, dan sial.
Setiap bulan dalam kalender hijriah (Islam) itu memiliki kekhususan dan keistimewaan sendiri-sendiri, demikian pula bulan Safar.(wah)
Advertisement