Di-PHK, Mantan Penyiar Buka Potong Rambut Gratis di Kediri
Banyak orang berlomba untuk mendapatkan keberkahan di Bulan Suci Ramadhan. Salah satunya dilakukan oleh Muhammad Novianto. Melalui ketrampilan yang dimiliki, pria berusia 36 tahun ini memberikan pelayanan cukur rambut gratis.
Pelayanan cukur rambut gratis ini diberikan selama bulan Suci Ramadan. Mulai pukul 13.00 -17.00 WIB, beralamat di Jalan Bunga gang 1 nomor 24 Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Cukur rambut gratis hanya untuk kategori usia anak-anak serta pria dewasa.
Muhammad Novianto mengatakan, selain ingin mendapatkan keberkahan di Bulan Suci Ramadan. Ia merasa termotivasi untuk membantu sesama karena dirinya dulu pernah merasakan mau cukur rambut di salon tapi tidak punya uang.
Keterampilan memotong rambut Muhammad Novianto tak kalah dengan hair style profesional. Bahkan dari 30 orang yang datang meminta bantuan agar rambutnya dipotong merasa puas. Padahal bapak dua anak ini belum pernah sama sekali mengikuti kursus keterampilan memotong.
Keterampilan memangkas rambut ia pelajari secara otodidak sejak kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian ia belajar dari Youtube untuk mengasah bakat yang dimilikinya. Semenjak itu kemampuannya terus berkembang. "Bahkan teman saya kantor di radio minta tolong dipotong rambutnya. Buka sendiri aja lo, kamu kan barusan di-PHK," cerita pria lulusan STM tersebut menirukan nasehat rekan sekantornya itu.
Mohammad Novianto sejak bulan Januari 2022 lalu, diberhentikan oleh perusahaan di mana tempat ia bekerja. Dulu, ia bekerja sebagai penyiar sekaligus program direktur disalah satu radio terkemuka di Surabaya.
Namun karena pandemi, krisis finansial kemudian melanda, hingga akhirnya ia terpaksa diputus kontrak kerjanya. Setelah tidak lagi bekerja di Surabaya, pria asal Mojokerto itu kemudian memutuskan untuk tinggal di rumah mertuanya di Kota Kediri. Ia lantas untuk berinisiatif untuk membuka potong rambut.
Layanan potong rambut gratis diberikan sejak awal bulan puasa lalu. Karena kelengkapan alat potong sebelumnya sudah punya. Tinggal membeli papan kaca dan tempat duduk saja. "Semuanya habis Rp 1 juta," ujar Muhammad Novianto yang kini ikut bekerja di salah satu perusahaan media online.