Di Pelabuhan Ketapang, Sejumlah Kendaraan Diminta Putar Balik
Memasuki hari pertama larangan mudik Polresta Banyuwangi langsung melakukan penyekatan di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Kamis, 6 Mei 2021. Penyekatan dilakukan di pintu masuk dan pintu keluar Pelabuhan yang menghubungkan Jawa dengan Bali ini.
Sejumlah kendaraan yang terindikasi mudik diperintahkan untuk putar balik.
“Kami laksanakan kegiatan penyekatan sampai 17 Mei. Kegiatannya adalah menyekat kendaraan ataupun orang yang diduga sebagai pemudik dengan beberapa kriteria kendaran yang melintas di Ketapang- Gilimanuk,” jelas Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.
Penyekatan dipintu masuk pelabuhan Ketapang dilakukan untuk mencegah orang yang akan mudik ke Bali. Sementara di pintu keluar Pelabuhan Ketapang dilakukan untuk menyekat orang dari Bali yang akan mudik ke Jawa.
Saat itu ada beberapa kendaraan yang diminta putar balik. Kendaraan tersebut sedianya hendak menyeberang ke Bali dari Pelabuhan Ketapang. Terindikasi yang bersangkutan akan melakukan mudik.
“Ada dua yang kita minta putar balik. Kita putar balik. Kita sudah koordinasi sama Pemerintah Provinsi Bali, di Gilimanuk juga dilakukan kegiatan penyekatan yang sama,” jelasnya.
34 Pelabuhan Rakyat di Banyuwangi Dilakukan Penyekatan
Sementara dari arah Bali sempat ada beberapa yang terjaring penyekatan. Mereka mengaku masuk pelabuhan sebelum tengah malam atau sebelum tanggal 6 Mei 2021. Sehingga akhirny petugas memberikan toleransi.
“Kalau ada kendaraan yang akan mudik yang dari Bali kita komunikasikan kembali. Kita perlu komunikasikan kembali sama Gilimanuk untuk memperketat lagi,” tegasnya.
Arman menambahkan, penyekatan juga dilakukan di 34 pelabuhan rakyat yang ada di Banyuwangi. Penyekatan melibatkan personil TNI dan Pokdawis di wilayah masing-masing. Karena tidak menutup kemungkinan masyarakat nekat mudik melalui jalur tikus seperti pelabuhan rakyat.
“Juga dilakukan penyekatan di kantong-kantong yang bisa menjadi akses untuk perjalanan orang dari Bali ke Jawa ke Banyuwangi melalui pelabuhan kecil,” tegasnya.
Sementara itu, untuk mendukung upaya petugas melakukan penyekatan di kawasan pelabuhan, pihak PT. ASDP Indonesia Ferry memberikan dukungan berupa fasilitasi tempat untuk melakukan penyekatan. Termasuk pengaturan pada saat pelaksanaan penyekatan
“Pada saat penyekatan karena butuh berhenti jadi kita atur lokasinya sehingga tidak menggangu kendaraan logistik yang melintas. Jadi kita lakukan penataan dari trafict-nya,” ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT. ASDP Indonesia Ferry, Harry Mac.