Di PBNU, Dialog Ini Makin Menguatkan Tujuan Prabowo
“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo Subianto.
Kehadiran Prabowo Subianto ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, menyimpan spekulasi akan rencana keikutsertaannya dalam Pilpres 2019. Dari dialog dalam pertemuan itu, menguatkan harapan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra pada NU guna tampil bersaing merebut tampuk kekuasaan negeri ini, dalam perayaan demokrasi tahun depan.
“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo Subianto.
Hal itu disambut baik Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta, Senin 16 Juli malam. Disaksikan Wakil Ketua Umum H Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, H Robikin Emhas, H Eman Suryaman, Sekretaris Jenderal Helmy Faisal Zaini, Iqbal Sullam dan lain-lain.
“Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU," kata Prabowo Subianto.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan, “Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU.”
Ucapan tersebut disambut Kiai Said dengan ucapan terima kasih kepada Prabowo
“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo, menambahkan.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU.”
"Teman-teman bapak sering nyerang Islam Nusantara," kata Kiai Said.
"Iya...apalagi itu Fadli....," jawab Prabowo, tak membantah.
Konon, Fadli Zon dimarahi habis-habisan sama Prabowo soal twitnya yg menghina KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Ketika dikonfirmasi ngopibareng.id akan hal itu, Ketua PBNU Robikin Emhas membenarkannya. (adi)